Sabtu 06 Jun 2020 12:35 WIB

Kodam XIV/Hasanuddin Kerahkan Prajurit Pantau ODP

Kodam XIV/Hasanuddin juga masih membuka dapur umum di Sulsel, Sulbar dan Sultra.

Anggota TNI Kodam XIV/Hasanuddin membagikan paket sembako kepada warga di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/4/2020). Pembagian paket sembako dan masker tersebut untuk membantu warga kurang mampu sekaligus mengedukasi warga setempat agar selalu menggunakan masker dan mengurangi aktifitas di luar rumah untuk menekan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Anggota TNI Kodam XIV/Hasanuddin membagikan paket sembako kepada warga di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/4/2020). Pembagian paket sembako dan masker tersebut untuk membantu warga kurang mampu sekaligus mengedukasi warga setempat agar selalu menggunakan masker dan mengurangi aktifitas di luar rumah untuk menekan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Jajaran Kodam XIV/Hasanuddin mengaktifkan pemantauan di lapangan untuk membantu mendeteksi orang dalam pemantauan (ODP) guna menekan kasus positif Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebab, ODP yang berpotensi menjadi penyebab carrier dengan status orang tanpa gejala (OTG).

                               

"Kami sebagai bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Sulsel, tentu mengerahkan semua personel dari Kodim hingga Babinsa di lapangan untuk membantu memantau atau mendeteksi orang yang berpotensi Covid-19," kata Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka di Makassar, Sabtu (6/6).

                               

Dia mengatakan, dalam kurun tiga bulan terakhir jajarannya sudah terjun ke lapangan. Baik untuk membantu pemantauan ODP, memberikan bantuan sembako dan bedah rumah bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 yang tersebar di tiga provinsi wilayah kerjanya.

                               

Menurut Andi, pihaknya membantu untuk menjangkau warga yang mungkin belum terdata sebagai penerima bantuan. Kodam XIV/Hasanuddin membantu melalui pengadaan dapur umum sepanjang pandemi di Sulsel, Sulbar dan Sultra.

                               

"Bantuan konsumsi berupa nasi dos selalu disiapkan rata-rata 2.000 dos per hari baik sebelum Ramadhan dan saat Ramadhan," katanya.

                               

Penyediaan dapur umum ini di lapangan, lanjut dia, tidak akan ditutup pascalebaran. Sebab, masih banyak yang membutuhkan konsumsi di kalangan masyarakat yang kehidupan ekonominya makin menurun saat pandemi Covid-19.

                               

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah/2020 juga warga di Bontoduri yang rumahnya sudah tidak layak huni, telah dibuatkan rumah baru. Sementara sekitar 20 orang warga yang berjualan kue tradisional yang terdampak Covid-19, juga diberi bantuan gerobak untuk menjual kue 'baroncong' atau kue pancong.

                               

Salah seorang warga dampingan Kodam yang mendapatkan bantuan gerobak jualan yakni Sriwahyuni mengaku sangat terbantu. Sebab, ia mendapatkan sarana untuk berjualan untuk membantu ekonomi keluarga, setelah bapaknya meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement