Jumat 05 Jun 2020 20:43 WIB

338 Tersangka Narkoba Ditangkap di Bali sejak Januari

Narkoba di Bali kebanyakan berasal dari jalur Vietnam.

Tersangka narkoba. (ilustrasi)
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Tersangka narkoba. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah (Polda) Bali telah menangkap 387 tersangka kasus narkoba sejak Januari 2020. Para tersangka tidak semuanya warga Indonesia, sejumlah warga asing juga ditangkap dalam kasus kejahatan kemanusiaan itu.

"Sebanyak 338 orang kasusnya telah dilimphkan, tidak hanya WNI, tapi WNA juga," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Kombes Mochamad Khozin, di Mapolda Bali, Denpasar, Jumat (5/6).        

Khozin mengatakan, tempat kejadian perkara (TKP) paling banyak di wilayah Denpasar, termasuk dengan tersangka seorang WNA Rusia. Menurut dia, WNA Rusia tersebut ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, ketika menyelundupkan ratusan butir pseudoephedrine ke Australia.

"Kasus narkoba ini (jalurnya) lebih banyak dari Vietnam ke Malaysia, kemudian ke Kalimantan, ke Sumatera lalu ke Jawa, baru ke timur setelah itu ke Bali. Kemudian, penyebarannya juga melalui jalur darat, udara, dan paling banyak lewat laut," kata dia lagi.                             

 

Untuk periode April sampai awal Juni 2020, Ditresnarkoba Polda Bali mengungkap 22 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 25 orang. Barang bukti hasil sitaan dari bulan April itu terdiri dari 505,26 gram sabu, 105,15 gram ganja, 135 gram ganja sintesis, 8,52 gram kokain, 23,24 gram ekstasi, 52 butir pil ekstasi, 5,29 gram pil MDMA, dan 65,92 gram pil MDMB Butinaca.

                               

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement