Kamis 04 Jun 2020 01:34 WIB

BPOM Bagi Resep Pangan Aman Selama Masa Pandemi Covid-19

Pangan dapat tercemar virus ketika dibuat, didistribusikan, hingga dikonsumsi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi tanaman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengharapkan masyarakat dapat memahami pangan aman, termasuk cara penyajiannya, distribusi sampai sebelum layak dikonsumsi.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Ilustrasi tanaman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengharapkan masyarakat dapat memahami pangan aman, termasuk cara penyajiannya, distribusi sampai sebelum layak dikonsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengharapkan masyarakat dapat memahami pangan aman, termasuk cara penyajiannya, distribusi sampai sebelum layak dikonsumsi. Hal itu penting sebab pangan sebagai kebutuhan dasar harus dipastikan memberikan kebaikan bagi tubuh, bukan sebaliknya.

Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah BPOM, Emma Setyawati, mengatakan pangan aman itu harus terbebas dari tiga cemaran, yakni biologi, kimia, dan fisik. Dalam hal ini, dia menambahkan, virus termasuk dalam cemaran biologi.

Baca Juga

“Virus itu sebetulnya cemaran biologi,” kata Emma saat video conference di akun youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (3/6).

Dalam kaitannya dengan pandemi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19), ia menegaskan penularan dari virus SARS-CoV-2 tidak terjadi lewat pangan. Akan tetapi, virus dapat hidup di inang seperti bagian tubuh manusia dan  penyebaran terjadi melalui percikan ludah (droplet) yang keluar dari mulut serta hidung seseorang yang terinfeksi.

“Virus ini bukan food borne disease. Dia tidak ditularkan dari makanan, cuma dia bisa hidup di inang yang hidup. Ini berarti dari tangan ke tangan, dari droplets,” katanya.

Dari gambaran tersebut, Emma mengingatkan, pangan dapat kemudian tercemar virus mulai dari ketika pangan itu dibuat atau ketika pangan itu didistribusikan hingga dikonsumsi oleh masyarakat. Sebab, rangkaian proses itu tentunya juga melalui tangan ke tangan. Karena itu, BPOM mengeluarkan buku panduan produksi pangan.

photo
Pasokan makanan (ilustrasi). - (www.freepik.com)

Hal ini sebagai upaya untuk memastikan keamanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Buku panduan tersebut adalah berbentuk digital atau e-book yang dapat diakses melalui situs resmi pom.go.id dan dapat diunduh secara gratis.

“Badan POM mencoba untuk mengelola ini, membuat manajemen untuk peredaran pangan. Bagaimana menangani pangan ini sehingga pada saat dikonsumsi tetap aman,” jelas Emma.

Dalam mengeluarkan buku panduan tersebut, BPOM juga tidak bergerak sendiri, melainkan melibatkan berbagai pihak mulai dari produsen, distributor, dan jasa pengantaran. Selain menjadi e-book, BPOM juga melakukan pertemuan secara virtual dengan berbagai pihak untuk memastikan pedoman pangan aman dapat dilakukan tanpa mengurangi gizi pangan tersebut. 

Emma juga mengatakan e-book tersebut sebenarnya merupakan pedoman yang sebelumnya sudah ada dan dalam hal ini dimodifikasi dengan penambahan aturan protokol kesehatan untuk penanganan Covid-19.

“Jangan sampai desak-desakan di sarana produksinya. Kemudian, pakailah masker bahkan penutup rambut, pakai sarung tangan di tempat produksi. Ketika mengantarkan juga demikian, jangan langsung bersentuhan dengan tangan penerimanya,” katanya.

Dalam pengemasan makanan tersebut, Emma juga mengatakan bahwa di setiap produk makanan perlu memiliki tiga lapis kemasan mulai primer, sekunder dan tersier. Hal itu dimaksudkan agar produk makanan tidak bersinggungan langsung dengan tangan produsen hingga distributor yang mengantarkan makanan tersebut.

“Distribusi aman sampai dengan ke tangan konsumen,” kata Emma.

Selain pengelolaan pangan aman, BPOM juga memastikan agar isi makanannya juga dapat sesuai dengan standar gizi yang layak untuk dikonsumsi dan memberi kebaikan bagi tubuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement