Selasa 02 Jun 2020 06:23 WIB

Ternyata Indonesia-Rusia Belum Teken Kontrak Pembelian Su-35

Negoisasi kedua negara dilaporkan macet, Indonesia pertimbangkan beli F-16 dan F-35.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Pesawat generasi 4++ Sukhoi Su-35 yang ditawarkan ke TNI AU.
Foto: www.defenseworld.net
Pesawat generasi 4++ Sukhoi Su-35 yang ditawarkan ke TNI AU.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia telah menawarkan untuk "menyesuaikan" jet tempur Sukhoi Su-35 dengan kebutuhan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) guna membujuknya untuk membeli jet generasi empat plus plus (4++) itu. Perkembangan tersebut dilaporkan oleh Tvzvezda, saluran resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia, mengutip layanan pers Rosoboronexport, selaku agensi resmi yang bertanggung jawab memasarkan pesawat Sukhoi.

"Rusia dapat memasok Indonesia dengan pesawat tempur multiguna Su-35 terbaru, mengadaptasi mereka sebanyak mungkin dengan kebutuhan pelanggan. Kami yakin ini adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas tempur angkatan udara Indonesia," kata laporan itu tanpa menautkan kutipan untuk Rosoboronexport.

Tawaran mengadaptasi atau memodifikasi pesawat Su-35 sesuai kebutuhan TNI AU menjadi tanda tanya besar pada status negosiasi yang dikatakan telah diselesaikan pada 2017. Dilansir dari defenseworld.net, ternyata tidak ada kontrak yang ditandatangani antara Jakarta dan Moskow untuk membeli 10 unit pesawat Su-35 senilai sekitar 1,14 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20,45 triliun.

Negosiasi antarnegara dilaporkan macet karena masalah seperti penghitungan harga untuk komoditas barter. Di samping itu, kedua negara tidak mampu menegosiasikan kesepakatan pertukaran mata uang untuk menggantikan dolar AS guna mendanai bagian tunai dari kesepakatan pembelian jet tempur tersebut.

Beberapa sumber industri mengatakan kepada defenseword.net sebelumnya bahwa perjanjian 2018 tentang penjualan Su-35 antara Jakarta dan Moskow menyangkut mekanisme pendanaan penjualan (barter barang plus uang tunai), bukan kesepakatan tentang pengiriman pesawat. Perjanjian tersebut juga termasuk ofset 35 persen untuk dinegosiasikan secara terpisah antara Kementerian Perdagangan dan Rostec Rusia.

Menurut laporan terbaru, Indonesia juga mempertimbangkan untuk membeli jet tempur Lockheed Martin F-16 dan F-35 dari Amerika Serikat (AS), termasuk mengembangkan rudal baru untuk armada F-16. Indonesia juga sedang memodernisasi armada F-16 yang berasal dari hibah AS sebanyak 24 unit

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement