REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan bantuan berupa dua unit mobil mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kedua mobil ini sebagai salah satu langkah percepatan layanan laboratorium dalam melakukan tes swab di wilayah setempat.
Khofifah mengatakan, dua unit mobil mesin PCR juga akan difungsikan sebagai mobile laboratorium untuk daerah-daerah yang membutuhkan di Jatim. Jika hari sebelumnya kedua mobil tersebut dioperasikan di Surabaya dan Sidoarjo, hari ini melayani masyarakat di Kabupaten Lamongan dan Tulungagung.
"Bantuan ini penting, karena saat ini kebutuhan mesin PCR test untuk swab memang yang paling dibutuhkan karena validitasnya paling tinggi," kata Khofifah di Surabaya, Jumat (29/5).
Khofifah menjelaskan, masing-masing mobil dilengkapi 4 mesin PCR. Masing-masing mesin PCR memiliki kapasitas tes maksimal 200 sample per hari. Artinya, satu unit mobil dengan empat mesin PCR mempunyai kapasitas pelayanan sebanyak 200 kali empat mesin per hari. Sehingga, dua mobil ini, total kapasitas layanannya dapat mencapai 1600 sampel per hari.
"Dengan tambahan bantuan mobil mesin PCR ini maka kapasitas maksimal layanan swab test di Jatim jika dimaksimalkan mencapai 3.106 sampel per hari," ujar Khofifah.
Selain itu, lanjut Khofifah, setiap unit mobil juga dilengkapi 2 unit mesin ekstraksi, 4.992 buah ekstra kit, dan 4.992 reagen PCR kit. Khofifah berharap, proses tes swab dengan PCR bisa dilakukan dengan cepat. Terlebih, kecepatan ini juga sangat memengaruhi penanganan wabah Covid-19 dan tentunya juga bisa memberikan ketenangan pada masyarakat.
“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat Jatim bahwa baik APD maupun reagen PCR kit yang kita miliki saat ini sudah mencukupi,” kata Khofifah.