REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dua pabrik rokok lokal di Tulungagung yang menghasilkan produk rokok merek Simustika dan Trubus Alami tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan meski sejumlah pekerjanya positif Covid-19.
Sebagaimana terpantau di lokasi produksi kedua pabrik rokok yang terletak di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (28/5) PR Trubus Sehat Alami dan PR Simustika atau PT. Cahaya Tiga Saudara Sejati, para pekerja tetap beraktivitas memproduksi rokok dengan teknik linting manual.
Menurut keterangan pemilik usaha, Purwanto di PR Trubus Sehat Alami ada sekitar 80 dari total 127 buruh linting yang masih bekerja. Sementara di PR Simustika, jumlah pekerja lebih sedikit dari total buruh linting yang terdaftar dikaryakan di tempat ini dengan jumlah sekitar 240-an orang.
"Kami tetap berproduksi, tapi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seribu persen kami belajar untuk menerapkan itu agar pekerja bisa bekerja dengan tenang, kami sendiri (selaku pelaku usaha) juga tenang," kata Direktur Utama PT Trubus Sehat Alami, Purwanto.
Protokol kesehatan dimaksud antara lain dengan melakukan pengukuran suhu tubuh dengan alat thermal gunserta penyemprotan disinfektan terhadap setiap pekerja ataupun tamu yang masuk pabrik rokok tersebut.
Selain itu, kegiatan produksi juga berlakukan pola jaga jarak fisik (physical distancing) antar buruh linting, aturan wajib penggunaan masker, hingga fasilitas cuci tangan dan pelindung wajah transparan (face shield) untuk tenaga pengawas dan tenaga manajemen lain.
"Alhamdulillah semua pekerja yang beraktivitas hari ini ataupun sebelumnya sudah menjalani tes kesehatan (rapid test) dan semuanya dinyatakan sehat," kata Purwanto menambahkan.
Di pabrik rokok Simustika, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung sempat menghentikan aktivitas produksi secara total setelah belasan buruh lintingnya dinyatakan reaktif rapid test Covid-19 pada awal Mei. Namun, setelah melewati masa 14 hari, aktivitas produksi kembali diizinkan berlangsung dengan syarat penerapan protokol kesehatan secara ketat.