REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia di masa pandemi Covid-19 di Lampung. Sedangkan pasien positif Covid-19 yang sembuh bertambah 4 orang lagi menjadi 44 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung yang dirilis pada Selasa (26/5), terdapat tambahan dua orang lagi PDP yang meninggal dunia. “Ada dua kasus PDP yang meninggal kemarin,” kata Reihana dalam konferensi pers di Bandar Lampung, Selasa (26/5).
Dia menyebutkan, dua PDP yang meninggal dunia yakni pasien laki-laki berusia 34 tahun, asal Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan diagnosis, kata Reihana yang juga kepala Dinkes Lampung, pasien tersebut menderita Tb paru.
Pasien kedua laki-laki, 55 tahun asal Kota Bandar Lampung. Pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan jantung koroner, sejak tahun 2016. “Dan meninggal 24 mei pukul 23.30, dilakukan pemulasaran jenazah dengan Covid-19,” katanya.
Sedangkan pasien positif Covid-19 di Lampung yang sembuh bertambah 4 orang lagi. Yakni, pasien 48, laki-laki 59 tahun asal Kota Bandar Lampung. Pasien 54, laki-laki berusia 16 tahun asal Kabupaten Lampung Tengah. Pasien 84 laki-laki 17 tahun asal Kabupaten Waykanan, dan pasien 69, perempuan berusia 40 tahun asal Kota Bandar Lampung.
Reihana mengatakan, sampai Selasa (26/5), jumlah ODP sebanyak 3.153 orang, masih dipantau 14 hari 68 orang, selesai dipantau 3.078 orang, ODP meninggal dunia 7 orang. Jumlah PDP 100 orang, masih dirawat 12 orang, pulang/sembuh/negatif 68 orang, PDP meninggal dunia 20 orang.
Sedangkan pasien positif Covid-19 di Lampung berjumlah 116 orang sama seperti sehari sebelumnya. Masih dirawat 64 orang, pasien positif meninggal dunia 8 orang, bertambah 1 orang, dan pasien positif yang sembuh 44 orang, bertambah 4 orang.
Reihana mengatakan, tren kasus kumulatif Covid-19 di Lampung sampai 25 Mei 2020, cenderung meningkat, sedangkan bentuk kurva masih menanjak, yang mengindikasikan masih banyak tambahan kasus baru.
Menurut dia, ada upaya-upaya yang harus dilakukan tim, yakni intervensi yang harus dilakukan, menurunkan kemampuan penularan, diagnosis, tracing, dan isolasi mandiri. “Upaya intervensi itu kepada ODP dengan isolasi mandiri dan treatment,” katanya.
Upaya lain, yakni tim terus mengingatkan untuk menjaga imunitas, berperilaku hidup sehat dan bersih, penggunaan APD di antaranya memakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan kegiatan lain dengan suasana sehat, menghindari kerumunan, tidak panik, dan tidak lupa berdoa.