REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 H di Ruang Serba Guna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur. Shalat Idul Fitri 1441 H diikuti 10 jamaah, sebagaimana yang diizinkan panitia kecil sholat Idul Fitri BNPB.
Menurut Tenaga Ahli Kepala BNPB Egy Massadiah melalui catatan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (24/5), sesuai anjuran pemerintah untuk menjaga jarak fisik, antarjamaah melaksanakan shalat Idul Fitri dengan mengambil jarak dua meter. Sholat Idul Fitri tersebut menghadirkan Imam dan Khatib Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nadjamuddin Ramly dengan khotbah bertema "Kehidupan Normal Baru dalam Menggapai Keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala".
"Saat ini Allah menguji umatnya dengan wabah pandemi yang sangat berbahaya dan mematikan, sebagaimana firman-Nya dalam Surah AlBaqarah ayat 155-156," kata Nadjamuddin dalam khotbahnya.
Nadjamuddin juga menyinggung norma hidup normal yang baru dengan membudayakan protokol kesehatan sebagai karakter pribadi yang akan bergulir menjadi gerakan budaya baru di kalangan umat Islam dan bangsa Indonesia. Gerakan budaya baru itu akan melahirkan peradaban yang lebih tinggi ketika umat manusia hidup pada tatanan gaya hidup sehat dan merekonstruksi masa depan secara sistemik dan berkelanjutan.
"Protokol Kesehatan ini adalah gagasan cerdas, bernas, dan mencerahkan dalam menghadap wabah virus corona," katanya.
Egy menuturkan, sehari sebelumnya, Sabtu (23/5), saat berbuka puasa terakhir Ramadhan 1441 H, Doni terlihat sedih meninggalkan bulan yang penuh berkah itu. Apalagi, demi menjalankan tugas, Doni tidak bersama keluarga karena sudah lebih dari dua bulan harus tinggal di Graha BNPB.
"Hampir bisa dipastikan, semua yang hadir sore itu, merasakan ada nuansa yang berbeda," kata Egy menggambarkan suasana buka puasa terakhir Doni bersama sejumlah staf di Ruang Multimedia, Lantai 10 Graha BNPB, tidak jauh dari ruang kerjanya.