Sabtu 23 May 2020 15:26 WIB

Omzet Penukaran Uang di Kudus Menurun

Tahun ini masyarakat tidak banyak menukarkan uang baru untuk Lebaran.

Pedagang menunggu konsumen untuk jasa penukaran mata uang baru.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pedagang menunggu konsumen untuk jasa penukaran mata uang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Omzet jasa penukaran uang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam sehari kini hanya Rp 10 juta. Jumlahnya menurun dibandingkan sebelumnya mengingat Idul Fitri tahun ini dirayakan di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

"Omzet sehari Rp 10 juta memang tergolong kecil, karena tahun lalu bisa mencapai Rp 20-an juta sehari," kata Agung, salah satu penyedia jasa tukar uang di Jalan Sunan Kudus, di Kudus, Sabtu (23/5).

Baca Juga

Ia mengakui saat ini cenderung sepi karena sedang dilanda Covid-19 sehingga banyak masyarakat yang enggan keluar rumah. Jika sepekan sebelumnya masih belum ramai, kata dia, hari ini (23/5) justru melonjak karena banyak yang ingin menukarkan uang dengan berbagai pecahan uang baru.

Di antaranya, mulai dari nominal Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. Selain sepi peminat penukaran uang, katanya, untuk mendapatkan uang baru juga tidak mudah karena Bank Indonesia tidak lagi melayani penukaran seperti sebelumnya.

Suminah, penyedia jasa penukaran uang lainnya mengakui saat ini memang sepi. Tahun lalu sehari ia bisa mendapatkan omzet hingga Rp 10 juta, saat ini hanya berkisar Rp 3 juta hingga Rp 5 jutaan.

Stok uang baru yang dimiliki, lanjut dia, juga terbatas karena stok tahun lalu yang masih tersisa. Meskipun mengetahui di tengah pandemi Covid-19 bakal sepi penukaran, warga asal Kota Semarang itu mengaku tetap beradu peruntungan di Kudus untuk menjadi penyedia jasa penukaran uang baru.

"Keuntungannya juga lumayan karena setiap penukaran mendapatkan keuntungan 10 persen," ujarnya.

Berdasarkan pantauan hari ini (23/5), di sepanjang Jalan Sunan Kudus masih banyak penyedia jasa penukaran uang baru. Bahkan dua pekan sebelumnya sudah bermunculan hingga di kawasan Alun-alun Kudus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement