REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan, penambahan kasus positif masih terus terjadi lantaran masih ada masyarakat yang abai menjalankan protokol kesehatan.
"Kondisi ini menggambarkan bahwa penularan masih terjadi. Bahwa di luar masih ada sumber penularnya. Masyarakat tidak rajin mencuci tangan dengan sabun, tidak mengenakan masker, masih tidak menghindari kerumunan," ujar Yurianto, Jumat (22/5).
Perilaku negatif masyarakat yang masih suka mengabaikan protokol kesehatan ini disinyalir menjadi alasan di balik angka penambahan kasus yang konsisten tinggi. Pada Jumat (22/5) ini saja, jumlah kasus baru Covid-19 mencapai 634.
Bahkan pada Kamis (21/5) kemarin, tercatat rekor dengan tambahan kasus baru sebanyak 973 orang dalam sehari. "Ini yang menjadi titik-titik di mana penularan masih terjadi. Dan kita dapatkan dari data bahwa kasus penularan masih terjadi," ujar Yurianto.
Penambahan kasus terbanyak masih disumbang oleh Provinsi Jawa Timur, dengan 131 orang dalam satu hari terakhir. Kemudian diikuti DKI Jakarta dengan penambahan 99 kasus, Sulawesi Selatan dengan penambahan 71 kasus, dan Jawa Barat dengan 40 kasus tambahan dalam satu hari.
Selain itu, pemerintah juga mencatat ada penambahan jumlah pasien sembuh sebanyak 219 dalam satu hari terakhir. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sampai saat ini mencapai 5.057 orang. Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah 48 orang, menjadi total 1.326 orang.
Perkembangan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) juga dirilis pemerintah. Per hari ini, jumlah ODP yang masih secara aktif dipantau sebanyak 47.150 orang. Sementara jumlah PDP yang masih diawasi secara aktif sebanyak 11.028 orang.