Rabu 20 May 2020 22:58 WIB

Hari Ini, Pasien Covid-19 di Denpasar Bertambah Satu Orang

Satu orang pasien positif Covid-19 baru berusia 10 tahun

Tim medis melakukan tes cepat COVID-19 terhadap warga dalam penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di pos pantau perbatasan Penatih, Denpasar, Bali, Sabtu (16/5/2020). Tes cepat yang digelar di delapan titik pos pantau perbatasan Denpasar tersebut menyasar warga yang datang dari kawasan zona merah, luar pulau Bali, pekerja yang bertugas keliling dan bagi warga yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius sebagai upaya menghentikan penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Tim medis melakukan tes cepat COVID-19 terhadap warga dalam penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di pos pantau perbatasan Penatih, Denpasar, Bali, Sabtu (16/5/2020). Tes cepat yang digelar di delapan titik pos pantau perbatasan Denpasar tersebut menyasar warga yang datang dari kawasan zona merah, luar pulau Bali, pekerja yang bertugas keliling dan bagi warga yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius sebagai upaya menghentikan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Satu orang perempuan berumur 10 tahun yang merupakan warga Kota Denpasar, Bali dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes cepat sehingga menambah jumlah kasus positif di kota tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu, membenarkan informasi adanya penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak satu orang dan kasus ini merupakan kasus transmisi lokal.

"Baru saja kami mendapatkan laporan bahwa ada penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Denpasarseorang anak berjenis kelamin perempuan, jumlah OTG juga bertambah 16 orang, dan PDP bertambah tiga orang sampai saat ini," ujarnya.

Selain penambahan kasus positif baru, juga ada kabar baik yakni seorang pasien COVID-19 asal Desa Sanur Kauh dinyatakan sembuh, setelah melakukan karantina atau perawatan di rumah sakit.

Melihat perkembangan kasus tersebut, Dewa Rai tetap mengingatkan agar masyarakat senantiasa waspada dan jangan pulang kampung dulu. Selain kasus positif, keberadaan orang tanpa gejala (OTG) hasil penelusuran Tim Gugus Tugas COVID-19 Denpasar bersama desa atau kelurahan masih menjadi catatan bersama untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Hal inilah juga yang mendasari penerapan PKM di Kota Denpasar.

"Dengan masih adanya orang yang berstatus OTG, ODP dan PDP masyarakat harus lebih waspada dan mengikuti arahan pemerintah serta protokol kesehatan. Dengan diterapkan Perwali Nomor : 32 Tahun 2020 tentang PKM diharapkan dapat menekan wabah COVID-19 di Denpasar," kata Dewa Rai.

Ia mengatakan kesadaran dan kedisiplinan semua elemen masyarakat dalam memutus mata rantai COVID-19. Semua daerah di Bali dan luar Bali sudah terpapar COVID-19, mari bersama sama kurangi perjalanan atau aktivitas di luar rumah dan kontak langsung dengan orang lain, karena kita tidak mengetahui siapa yang membawa virus atau tidak, untuk itulah diperlukan kesadaran dan disiplin semua pihak.

Lebih lanjut dijelaskan Dewa Rai, angka kasus akumulatif COVID-19 di Kota Denpasar sebanyak 72 kasus positif. Rincianya adalah 54 sembuh, dua orang meninggal dunia, dan 16 orang masih dalam perawatan.

Sampai saat ini hasil penelusuran tim gugus tugas di Kota Denpasar secara akumulatif terdapat status Orang Tanpa Gejala (OTG) 440 kasus, namun 110 dinyatakan sehat setelah isolasi mandiri, sehingga tersisa 330 OTG.

Begitu juga status Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara akumulatif tercatat 303 kasus, tapi sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat sebanyak 241 orang, sehingga masih tersisa 62 ODP. Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara akumulatif sebanyak 51 kasus, namun 21 orang sudah dinyatakan negatif setelah menjalani swab test, menjadi tersisa 30 status PDP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement