REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengimbau semua stakeholder olahraga harus tetap punya harapan optimisme di tengah pandemi Covid 19. Semua pihak diimbau untuk menghadirkan tatanan baru dengan menyiapkan Grand Design Keolahragaan Nasional
''Tatanan baru harus disiapkan, kepada semua stakeholder olahraga harus tetap punya harapan optimisme, kita mampu keluar dari semua ini. Apa yang kita bisa lakukan sekarang seperti menyiapkan Grand Design Keolahragaan Nasional, karena ini belum ada dan sekarang menjadi hal penting demi prestasi dan kejayaan olahraga di masa mendatang,'' kata Menpora Zainudin Amali, seperti dikutip dari situs resmi Kemenpora, Selasa (19/5).
Menpora menyatakannya saat menjadi keynote speaker Webinar (Seminar Online) Nasional Universitas Negeri Semarang (Unnes) secara virtual yang dilakukan di Situation Room Lantai 9 Graha Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/5) siang. Webinar yang didukung oleh Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini mengambil tema "Olahraga di Tengah Puasa dan Pademi Covid-19, Sehat, Sportivitas, Leadership".
Selain Menpora Zainudin Amali, webinar yang diikuti peserta lebih dari 1.000 melalui Zoom Webinar dan Live Streaming YouTube ini juga menghadirkan pembicara lain. Ada Rektor UNS, Jamal Wiwoho; Rektor Unesa, Nurhasan; Rektor Unnes, Fathur Rokhman, dan moderatonya Dekan FIK Unnes, Tandiyo Rahayu.
Dalam paparannya, Menpora mengatakan para ahli menjelaskan bahwa Pandemi Covid-19 atau Corona tidak akan seratus persen selesai. Oleh karenanya, harus ada prioritas bagaimana menyikapi kondisi tersebut dari sektor olahraga.
Menpora menyadari pandemi Covid 19 telah mengubah tatanan kehidupan yang dampaknya tidak bisa dihindari bagi sektor olahraga. Selain prestasi dan kebugaran masyarakat, terhentinya even-even olahraga saat ini juga berdampak pada terhentinya aspek ekonomi.
Apalagi, katanya, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi sejumlah even besar pada tahun 2021. Ada agenda besar seperti Piala Dunia U-20, PON dan Peparnas, Motor GP Mandalika, dan lain-lain.
Dengan banyaknya even dan ketat waktunya, Indonesia harus bekerja keras mempersiapkan diri. ''Tentu tidak boleh tinggal diam menunggu Pandemi Covid-19 berhenti, sekarang harus dicarikan jalan mempersiapkan semua itu,'' katanya.
Namun, untuk sektor olahraga, pemerintah tegas bahwa keselamatan dan kesehatan atlet dan pelatih menjadi prioritas utama.
"Program pelatnas saat ini dihentikan atau ada beberapa yang berjalan dengan protokol kesehatan ketat,'' katanya. ''Karena, kesehatan dan keselamatan atlet dan pelatih menjadi prioritas utama. Atlet dan pelatih merupakan aset menuju prestasi,'' tegas Menpora.