Selasa 19 May 2020 16:37 WIB

Positif Corona 18.496, Sembuh 4.467, Meninggal 1.221 Orang

Masih ada peningkatan jumlah kasus sebanyak 486 orang dalam 24 jam terakhir.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Foto: ANTARA /Nova Wahyudi
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Terdapat penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 486 orang dalam waktu 24 jam. Hingga Selasa (19/5) pukul 12.00 WIB, ada total 18.496 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

Penambahan juga terjadi pada pasien sembuh sebanyak 143 orang, sehingga total keseluruhan pasien sembuh dari Covid-19 menjadi 4.467 orang. Sementara jumlah meninggal bertambah 30 orang. Dengan begitu pasien meninggal karena Covid-19 sebanyak 1.221 orang.

Baca Juga

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, data ini didapat setelah dilakukan pemeriksaan 202.936 spesimen dari 147.799 orang. "Dari pemeriksaan kita mendapatkan kenaikan pasien konfirmasi Covid-19 sebanyak 486 orang, sehingga menjadi 18.496 orang, sembuh meningkat 143 orang sehingga menjadi 4.467 orang, kasus meninggal naik 30 orang sehingga menjadi 1.221 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (19/5).

Yurianto mengungkap jumlah kabupaten/kota yang melaporkan kasus positif Covid-19 juga bertambah satu daerah lagi. Dengan begitu, total 390 kabupaten/kota di seluruh provinsi telah memiliki kasus Covid-19.

Sementara, data terbaru orang dalam pemantauan (ODP), jumlahnya per hari ini adalah 45.300 orang. Angka itu berkurang dari sehari sebelumnya 46.047 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) 11.891, atau meningkat dari sehari sebelumnya 11.422 orang. Saat ini, pasien PDP masih terus menunggu hasil pemeriksaan guna memastikan positif atau negatif virus Covid-19. "Ini gambaran penularan masih terjadi, kita berharap adanya kepatuhan terhadap segala anjuran pemerintah yang terkait dengan pengendalian Covid-19," ujar Yurianto.

Ia mengatakan, selama vaksin belum ditemukan, semua pihak harus mengubah kebiasaan menjadi norma yang baru. Yurianto menjelaskan, normal yang baru antara lain rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir minimal 20 detik, mulai menghilangkan kebiasaan menyentuh wajah mulut hidung pada saat kita belum mencuci tangan.

Kemudian menggunakan masker pada saat ke luar rumah, hindari kerumunan dan setelah kembali ke rumah pastikan masker langsung diganti, mencegah terjadinya kontak yang sangat dekat dengan orang lain. "Dengan kesungguhan kita untuk menjalankan  normal yang baru, maka angka ini akan bisa kita tekan dan bisa kita turunkan untuk kemudian menjadi hilang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement