Selasa 19 May 2020 05:11 WIB

Bang Haji Doni Kawal Majelis Ulama Hadapi Covid-19

Selain media, mitra strategis Gugus Tugas Covid-19 adalah MUI.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Foto:

Sebagai tentara, Doni menceritakan, ia selalu dihadapkan dengan risiko pilihan yang tidak enak. Dalam operasi militer, sudah disebutkan bahwa sekian persen anak buah akan gugur dalam pertempuran.

“Maka tugas saya sebagai komandan, berusaha agar jumlah korban bisa ditekan tidak sebanyak perkiraan sebelumnya. Saya tidak bisa lepaskan tanggung jawab, walau saya tahu anak buah saya akan menjadi korban dalam pertempuran.”

Perumpamaan seperti itu pula yang diungkapkan Doni kepada Presiden Joko Widodo. Tentu saja ketika ia diberikan mandat sebagai kepala pelaksana gugus tugas ini.

Doni meminta bantuan MUI agar turut menyosialisasikan gerakan ‘4 Sehat 5 Sempurna Hadapi Covid-19’. Ia berujar, saat duduk di bangku sekolah dasar di Banda Aceh. Saat itu ada kampanye empat sehat lima sempurna. Sebuah gerakan untuk makan makanan yang terdiri nasi, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan dan susu.

Untuk itu, lanjut mantan panglima Kodam Siliwangi dan Panglima Kodam Pattimura tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merancang suatu konsep. Disebut ‘empat sehat lima sempurna’ zaman ini untuk menghadapi Covid-19.

Pertama, selalu menggunakan masker. Kedua, atur jarak sehat yang sudah dikenal sebagai physical distancing atau social distancing.

Ketiga, sesering mungkin untuk mencuci tangan. Keempat olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, dan tidak panik. Kelima, memakan makanan yang bergizi.

"Kalau ini bisa kita lakukan bersama-sama secara paralel dengan seluruh komponen terutama para pimpinan agama maka masyarakat di lapis bawah akan mudah menerimanya. Sehingga bangsa kita lebih siap menghadapi wabah ini yang kita tidak tahu kapan akan berakhir," ujarnya.

Doni berharap MUI bisa menjadi pelopor dan menjadi ujung tombak untuk membantu bangsa dan negara dalam mencegah penyebaran covid-19 agar masyarakat tidak tertular. Nilai-nilai empat sehat lima sempurna ini akan mudah diingat masyarakat. Masyarakat berusia di atas 50 tahun sudah tidak asing lagi dengan kalimat ini. Tapi anak muda milenial, tentu saja jarang mendengarnya.

"Jadi kami mengajak MUI ikut menyosialisasikan kalimat ini kepada umat dan masyarakat agar bisa diikuti oleh generasi muda," ujarnya.

“MUI langsung merespons dan segera meluncurkan gerakan moral bangsa untuk menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19. Gerakan moral bangsa tersebut bentuknya gaya hidup empat sehat lima sempurna. Pekan ini juga kami luncurkan gerakan ini,” ujar Najamuddin Ramly.

MUI pun, lanjut Masduki, akan mengajak para para guru mengaji, dai, ustadz, penceramah, bahkan artis, selebritas atau budayawan agar bahu-membahu bersama gugus tugas melawan covid-19. Dalam kesempatan pertemuan itu, pengurus pusat MUI juga melaporkan satuan tugas covis-19 MUI. Antara lain memberikan santunan kepada pihak-pihak yang terdampak, termasuk para guru mengaji. Doni pun langsung merespons pihaknya akan membantu memberikan 1.000 paket sembako sebelum Idul Fitri, terutama bagi para guru mengaji tersebut.

 

“Kami sumbangkan untuk MUI, nanti satgas MUI yang menyalurkan sembako tersebut kepada yang membutuhkan.”

 

Ingatan Doni pun melambung ke masa sekolah. Belajar mengaji di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh dan sosok-sosok guru mengaji yang mengajarinya di rumah orang tuanya di Padang.

“Mereka perlu perhatian. Saya juga akan kawal para ulama garda moral bangsa. Para ulama juga sudah buat fatwa-fatwa terkait pandemi ini. Hormat saya kepada para ulama,” ungkap Doni.

Terima kasih Bang Haji Doni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement