Ahad 17 May 2020 08:22 WIB

Jaring Donatur, Pemkot Bogor Luncurkan Jaga Asa

Donatur bisa menjadi orang tua asuh dan memilih masyarakat yang akan dibantu.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Agus Yulianto
Walikota Bogor Bima Arya
Foto: Nova Wahyudi
Walikota Bogor Bima Arya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor telah meluncurkan program untuk meringankan masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pamdemi Covid-19. Pemkot Bogor menamainya sebagai Program Keluarga Asuh yang dihimpun dalam Jaringanan Keluarga Asuh Kota (Jaga Asa).

“Para donatur bisa memanfaatkan aplikasi di jagaasa.kotabogor.go.id,” ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Rahmat Hidayat, Sabtu (16/5).

Di halaman tersebut, donatur harus membuat akun terlebih dahulu melalui jagaasa.kotabogor.go.id. Setelah itu, donatur bisa menjadi orang tua asuh dan memilih masyarakat yang akan dibantu.

“Paket tersedia hanya paket Rp 1 juta dan dibagikan dua tahap yakni sebesar Rp 500 ribu per bulan,” ucapnya.

Saat ini, donatur yang berminat hampir mencapai 300 orang. Sedikitnya enam donatur mengawali Program Keluarga Asuh, yakni Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), PT Sejahtera Eka Graha (SEG), Sekolah Bogor Raya, Mall BTM, Vice President Agricon Grup, hingga De Kost.

Untuk penerimaan manfaat dari Program Keluarga Asuh, Pemkot Bogor telah lebih dahulu meluncurkan Sistem Kolaborasi dan Partisipasi Rakyat (Salur) di alamat salur.kotabogor.go.id. Masyarakat dapat mendaftarkan diri di Salur bila belum menerima bantuan dari pemerintah.

Pemkot Bogor telah mengagas teknologi big data di Salur. Demikian, tidak akan terjadi duplikasi penerimaan bantuan yang selama ini dikhawatirkan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, ingin memperhatikan dampak ekonomi masyarakat akibat pamdemi dan pemberlakuan PSBB. Pasalnya, dari 230 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kota Bogor, hanya 71.111 KK yang masuk DTKS dan 90.379 masuk di non DTKS atau masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Masih banyak warga yang belum masuk di DTKS dan Non DTKS. Kami pun melakukan pendekatan kolaborasi dan partisipasi dengan membuat Program Keluarga Asuh," jelas Bima.

Bima mengatakan, bagi warga yang ingin menerima bantuan, bisa mendaftar melalui Salur. Pihak kelurahan dan kecamatan akan melakukan diverifikasi dengan sedikitnya sembilan kriteria.

Sedangkan, bagi donatur, setelah memiliki akun Jaga Asa dapat memilih keluarga yang akan dibantu. Donatur dan penerima dapat melakukan ijab kabul agar lebih ada ikatan emosional.

"Kami berharap program ini bisa jangka panjang dan meminta kerjasamanya untuk menyampaikan program ini ke temen-temennya," kata Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement