Kamis 14 May 2020 22:31 WIB

Gugus Tugas Nasional Evaluasi Penanganan Corona Papua Barat

Posko Covid-19 Papua Barat belum mencerminkan adanya kegiatan operasi.

Seorang pemuda melukis Mural tentang COVID-19 di kawasan pertokoan yang tutup akibat wabah COVID-19, di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (5/5/2020).  Sejumlah pertokoan terpaksa menutup dagangannya akibat menurunnya omset penjualan selama masa pandemic COVID-19 dan pintu pertokoan disulap oleh pemuda sekitar dengan karya seni Mural
Foto: ANTARA/OLHA MULALINDA
Seorang pemuda melukis Mural tentang COVID-19 di kawasan pertokoan yang tutup akibat wabah COVID-19, di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (5/5/2020). Sejumlah pertokoan terpaksa menutup dagangannya akibat menurunnya omset penjualan selama masa pandemic COVID-19 dan pintu pertokoan disulap oleh pemuda sekitar dengan karya seni Mural

REPUBLIKA.CO.ID,MANOKWARI -- Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan corona virus disaese (Covid-19) mengevaluasi penanganan pandemi tersebut di Provinsi Papua Barat. Liaison officer Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) untuk Papua Barat Brigjen Pol Safruddin mengungkapkan bahwa ia diutus gugus tugas nasional untuk mendampingi penanganan Covid-19 di Papua Barat.

Pada monitoring yang dilakukan sejak beberapa hari lalu, ia mendapati bahwa Posko Covid-19 Papua Barat belum mencerminkan adanya kegiatan operasi, termasuk kegiatan kesekretariatan. "Kegiatan kesekretariatan dan operasinal belum tergambarkan di Posko Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat yang ada saat ini. Mungkin hal ini bisa segera ditindaklanjuti," katanya, Kamis (14/5).

Pada rapat evaluasi penanganan Covid-19, ia menyampaikan penilaiannya bahwa ruangan yang digunakan sebagai Posko Covid-19 Papua Barat saat ini kurang representatif dan menyarankan agar mencari lokasi lain yang lebih baik.

Terkait data, menurut Safruddin, harus bisa diakses lebih mudah dari data pasien, alat medis, tenaga kesehatan hingga progres penanganan. Panel data dalam penanganan bencana harus ada sehingga siapapun yang datang bisa memperoleh informasi secara jelas.

"Data itu sudah ada, tapi mungkin hanya ada di laptop atau komputer operator. Sebaiknya juga ada media center, sehingga kalau ada masyarakat yang datang untuk mengetahui perkembangan dan kegiatan operasional yang dilaksanakan gugus tugas, mereka mudah memperoleh informasi," ujarnya.

Untuk saat ini, katanya, pelaksanaan operasi gugus tugas Covid-19 Papua Barat dinilai belum tampak pada Posko. Seharusnya perencanaan hingga realisasi serta progres penanganan harus terukur dan bisa diakses di Posko.

"Termasuk bantuan sosial dan APD (alat pelindung diri), berapa yang diterima dan berapa yang didistribusikan. Informasi itu harus bisa diakses dengan mudah di Posko gugus tugas," katanya lagi.

Menurutnya, Polda serta Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat bisa membantu pengoperasian Posko. Pihaknya berharap hal ini bisa dikoordinasikan segera.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement