Kamis 14 May 2020 20:49 WIB

Sinyal dari Luhut Sejumlah Daerah akan 'Dilonggarkan'

Luhut menilai pembatasan beberapa daerah bisa dilonggarkan agar ekonomi menggeliat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Fauziah Mursid, Sapto Andika Candra

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana untuk melonggarkan sejumlah daerah yang dinilai mulai mengalami tren penurunan kasus Covid-19. Hal itu disampaikan Luhut di sela acara penyerahan bantuan fasilitas kesehatan dari Bank DBS Indonesia di Jakarta, Kamis (14/5), yang juga dihadiri Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Baca Juga

"Dari data-data yang kita dapat juga, kelihatan COVID-19 di beberapa tempat sudah mulai flat tuh, jadi saya pikir sudah bisa tercapai (penurunan) tidak terlalu lama dari sekarang ini," katanya.

Luhut menambahkan sejumlah daerah seperti Bali, Manado, hingga Yogyakarta tengah direncanakan untuk bisa dilonggarkan agar ekonomi bisa kembali menggeliat. Kendati demikian, ia tak memerinci tujuan pelonggaran dilakukan walaupun daerah-daerah yang disebutnya merupakan kawasan yang dikenal sebagai tujuan pariwisata.

"Kalau ini terjadi, kami juga sudah mulai merencanakan untuk mulai melonggarkan di beberapa tempat. Mungkin Bali, Manado, Yogyakarta, atau mungkin Batam, Bintan yang kasusnya sangat kecil," katanya.

Menurut Luhut, rencana tersebut juga tergantung pada perkembangan kasus Covid-19 dalam dua pekan ke depan. "Tapi kalau melihat data-data tadi, hari ini juga membaik lagi dari kemarin, tentu kita sangat yakin ini (penurunan kasus) terjadi," katanya.

Keyakinan Luhut soal segera menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia, menurutnya, juga karena kerja tim Gugus Tugas yang semakin efektif dan semakin baik. "Organisasi satgas makin efektif, makin baik, kerja efektif dan di lapangan penanganan makin baik," ujarnya.

Pada hari ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan, penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 568 orang dalam waktu 24 jam. Sehingga, hingga Kamis (14/5) pukul 12.00 WIB, ada total 16.006 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.

Untuk penambahan pasien sembuh juga meningkat sebanyak 231 orang, sehingga total keseluruhan pasien sembuh sebanyak 3.518 orang. Sementara jumlah meninggal bertambah 15 orang sehingga jumlah pasien meninggal karena Covid-19 sebanyak 1.043 orang.

"Hasil yang kita dapatkan pada hari ini maka yang positif konfirmasi Covid-19 baik yang kita periksa menggunakan PCR maupun TCM, kita dapatkan 568 orang yang total nya menjadi 16.006 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/5).

Tren penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 secara nasional sebenarnya masih menunjukkan peningkatan. Namun ada pola di setiap daerah bisa berbeda-beda. DKI Jakarta misalnya, sebagai provinsi yang menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pertama kali pada 10 April lalu, menunjukkan penurunan tren penambahan kasus.

Dilihat pada data yang dirilis pemerintah pada 10 April 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta berkontribusi terhadap 49,9 persen atau separuh dari seluruh kasus positif di Indonesia. Sebulan kemudian, pada 10 Mei 2020, porsi kasus positif di Jakarta terhadap keseluruhan kasus nasional menurun menjadi 36,9 persen.

Berbeda halnya dengan ibu kota, penambahan kasus di daerah justru menunjukkan peningkatan. Di Jawa Timur misalnya, pada 10 April 2020 lalu porsi jumlah kasus positif di provinsi tersebut terhadap jumlah kasus nasional sebesar 7,2 persen. Sebulan setelahnya, pada 10 Mei 2020, porsi kasus positif Covid-19 di Jatim terhadap jumlah kasus nasional naik menjadi 10,7 persen.

Hal serupa juga terjadi di Sumatra Barat. Pada 10 April 2020, porsi kasus positif di Sumbar terhadap jumlah kasus nasional hanya 0,8 persen dengan 31 kasus positif saat itu. Namun pada 10 Mei 2020, jumlah kasus positif di Tanah Minang mencapai 299 orang dengan porsi 2,1 persen terhadap keseluruhan kasus nasional.

Secara nasional, tambahan kasus positif Covid-19 setiap harinya bersifat fluktuatif pada kisaran 400 kasus per hari. Bahkan, pada Rabu (13/5) Indonesia mencatat rekor penambahan kasus positif Covid-19 yang tertinggi dengan penambahan 689 kasus pasien positif.

photo
Infografis Sanksi tak Pakai Masker Saat PSBB - (Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement