Kamis 14 May 2020 16:50 WIB

Rapid Test Hari Kedua Fokus di Kecamatan Merawang

Kecamatan Merawang sudah masuk zona merah sehingga rapid test difokuskan di sana

Pemprov Babel memfokuskan rapid test massal di Kecamatan Merawang.
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Pemprov Babel memfokuskan rapid test massal di Kecamatan Merawang.

REPUBLIKA.CO.ID, MERAWANG -- Pelaksanaan hari kedua rapid test massal yang dilaksanakan oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, bersama RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno pada Kamis (14/5), difokuskan di Kecamatan Merawang untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19.

Rismy Wira M, selaku Camat Merawang mengatakan kegiatan ini adalah inisiasi dari RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno. Camat Rismy pun kemudian melakukan rapat koordinasi bersama dengan desa, dan diketahui bahwa Kecamatan Merawang telah memasuki zona merah.

Baca Juga

“Beberapa waktu lalu kami adakan rapat koordinasi dengan perangkat desa, dan di Kecamatan Merawang ini sudah masuk zona merah. Jadi, ada dua desa, Desa Merawang dan Desa Batu Rusa yang kita perbanyak untuk dilakukan rapid test,” ungkapnya.

Hal ini dilakukan untuk melihat dan melakukan tracking kembali riwayat apakah sudah melakukan kontak dengan yang positif sebelumnya. Dengan melakukan tracking kepada para Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang belum pernah melakukan rapid test. Selain difokuskan kepada ODP dan PDP, pemeriksaan rapid test juga dilakukan kepada para masyarakat yang mata pencahariannya dengan mobilitas tinggi.

“Selain kepada ODP dan PDP, kita juga memfokuskan pemberian rapid test kepada masyarakat dengan mobilitas tinggi seperti pedagang di pasar, pengurus masjid, dan juga para aparatur yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat yang di prioritaskan,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan Direktur RSUD Dr (H.C) Ir. Soekarno, dr Armayani, Kecamatan Merawang ini akan dijadikan contoh yang nantinya juga akan dilakukan kepada zona merah yang lainnya, seperti di Belitung, Bangka Selatan, dan Bangka Barat.

“Kita ingin Babel ini aman, karena itu kita harus melakukan 3T, Tracking, Testing, dan Treatment. Kemudian bagi masyarakat semua, diwajibkan memakai masker, Kami telah menyiapkan sebanyak 400 rapid test, semakin banyak pemeriksaan, semakin cepat kita tahu orang tersebut terpapar virus atau tidak,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement