Sabtu 09 May 2020 23:42 WIB

Jubir: Tidak Ada Tambahan Warga Positif Covid-19 di Aceh

Dua hari Provinsi Aceh tanpa tambahan pasien Covid-19

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara melakukan penyemprotan disinfektan pada pagar rumah karantina.  Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah Aceh menyebutkan tidak ada penambahan warga yang terinfeksi virus corona di Tanah Rencong dalam dua hari terakhir.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara melakukan penyemprotan disinfektan pada pagar rumah karantina. Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah Aceh menyebutkan tidak ada penambahan warga yang terinfeksi virus corona di Tanah Rencong dalam dua hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah Aceh menyebutkan tidak ada penambahan warga yang terinfeksi virus corona di Tanah Rencong dalam dua hari terakhir.

Juru bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Sabtu, mengatakan kasus positif COVID-19 terakhir terjadi di Aceh, yakni warga Kabupaten Simeulue berinisial AS, 20 tahun, dan SB, 42 tahun. "Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari daerah infeksi lokal di Jawa Timur dan Jawa Barat," katanya di Banda Aceh.

Dia menjelaskan angka kumulatif positif COVID-19 di Aceh 17 kasus. Dari kasus tersebut, lima orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan, 11 orang telah sembuh, dan satu orang meninggal dunia. "Kasus meninggal itu bukan kasus baru melainkan kasus Maret 2020," katanya.

Kemudian, kata Saifullah, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 1.936 orang dan tidak ada penambahan dalam dua hari terakhir.

Dari jumlah ODP itu, katanya, 89 orang masih dalam proses pemantauan, kemudian 1.847 orang lainnya telah selesai menjalani masa pemantauan oleh petugas kesehatan. “Meski sudah tidak di pantauan lagi, para ODP diminta tetap menjaga kesehatan dan disiplin menjalankan protokol pencegahan penularan virus corona,” katanya.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah satu kasus, sehingga menjadi 92 orang. PDP itu dengan rincian tiga orang masih dalam perawatan, 88 orang telah pulang dan sehat, dan satu kasus meninggal dunia.

“Harapan kita tidak bertambah lagi kasus positif COVID-19, apabila semua disiplin menjaga pola hidup bersih dan sehat, dan segera memeriksa diri ke sarana pelayanan kesehatan terdekat, bila demam tinggi yang disertai flu atau nyeri kerongkongan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement