REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG, JATIM -- Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menutup sementara Puskesmas Simo setelah satu petugas medis terkonfirmasi positif Covid-19 dan dua lainnya reaktif infeksi setelah dilakukan rapid test.
"Sementara pelayanannya kami nonaktifkan dan menyelesaikan tracing (penelusuran) terhadap tenaga medis di sana," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantara di Tulungagung, Jumat (8/5).
Penonaktifan Puskesmas Simo ini sudah kedua kalinya. Sebelummya, langkah penonaktifan puskesmas yang sama telah dilakukan pemerintah daerah begitu diketahui dokter puskesmas terkonfirmasi positif Covid-19 dari kluster pelatihan haji.
Sejak temuan itu, Puskesmas Simo ditutup sementara selama sepekan untuk mencegah paparan virus ke tenaga medis lain maupun warga yang berkunjung.
Langkah disinfeksi dilakukan, baik terhadap personel tenaga medis dan paramedis yang ada, maupun terhadap keseluruhan fasilitas yang ditengarai bisa menjadi media penularan virus corona.
"Penonaktifan kali ini dilakukan karena ternyata masih ditemukan perawat yang reaktif berdasarkan rapid test Covid-19," katanya.
Kendati faskes Puskesmas Simo dinonaktifkan sementara, Galih memastikan layanan kesehatan masyarakat tetap akan dilakukan.
Cuma penyelenggaraannya dialihkan ke puskesmas atau pustu terdekat, demi menjaga pelayanan kesehatan masyarakat.
Galih mengatakan, proses tracing tahap kedua telah dimulai sejak Senin (4/5) hingga Ahad(10/5).
"Insya Allah Senin (11/5) besok, jika i sudah selesai, layanan di Puskesmas Simo akan kita buka kembali. Akan kami evaluasi dulu perkembangannya," kata dia.