REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah meminta kepada seluruh pedagang Pasar Raya Fase 1 sampai 7 dan Pasar Bandar Buat untuk mengikuti pengambilan sampel swab sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona disease (Covid-19) di klaster Pasar Raya. Pihaknya mencoba menekan angka penularan virus corona di Kota Padang yang memang mayoritas berasal dari klaster Pasar Raya.
"Fase 1 sampai 7 menjadi prioritas kita, itu ada 1.100 pedagang yang akan di swab," kata Mahyeldi, Kamis (7/5).
Mahyeldi menjelaskan, pengambilan sampel swab dimaksudkan untuk mengamankan pasar demi kebaikan semua pihak. Baik pedagang maupun pengunjung pasar agar tidak lagi menjadi korban penyebaran covid-19.
"Tidak bisa bicara individual di pasar, oleh sebab itu saya harap semua pedagang yang ada di Fase 1 sampai 7 mengikuti ini semua," ucap Mahyeldi.
Mahyeldi menyebut, bila ada pedagang yang menolak diambil sampel swabnya, maka pedagang tersebut ingin berlama-lama dengan wabah Covid-19 dan konsekuensinya pedagang tidak akan bisa kembali berjualan akibat dari penutupan pasar.
Pemko Padang ingin melakukan pengambilan sampel swab terhadap 1.100 pedagang pasar setelah tercatat 38 kasus positif di klaster Pasar Raya Padang dan 1 kasus di Pasar Bandar Buat. Rencananya pengambilan sampel swab terhadap pedagang Pasar Raya Fase 1 sampai 7 dan pedagang Pasar Bandar Buat dilakukan Rabu (6/5).
Tapi, pengambilan sampel swab pedagang urung dilakukan karena pihak Dinkes Kota Padang belum menerima data lengkap dari Dinas Perdagangan.