Rabu 06 May 2020 00:02 WIB

Tambahan Kasus Baru Covid-19 Catatkan Angka Tertinggi

Lonjakan kasus terjadi sehari setelah Doni Monardo menyebut laju Covid-19 melambat.

Seorang warga melakukan isolasi mandiri di gubuk Lapangan Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Warga dengan berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) positif COVID-19 itu melakukan isolasi mandiri di gubuk Lapangan Tazakka sejak 4 Mei 2020 usai melakukan perjalanan dari Bali hingga menunggu hasil tes dinyatakan negatif Covid-19 oleh pihak medis setempat
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Seorang warga melakukan isolasi mandiri di gubuk Lapangan Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Warga dengan berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) positif COVID-19 itu melakukan isolasi mandiri di gubuk Lapangan Tazakka sejak 4 Mei 2020 usai melakukan perjalanan dari Bali hingga menunggu hasil tes dinyatakan negatif Covid-19 oleh pihak medis setempat

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Ronggo Astungkoro, Rizkyan Adiyudha, Antara

Indonesia mencatatkan angka tertinggi dalam hal tambahan kasus baru Covid-19 sejak kasus ini diumumkan pertama kali pada awal Maret lalu. Pada Selasa (5/5), pemerintah mengumumkan terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 484 orang dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga

Dengan tambahan itu, total pasien positif Covid-19 di Indonesia menjadi 12.071 orang. Namun,  jumlah pasien sembuh juga bertambah 243 orang dalam satu hari terakhir sehingga total pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 2.197 orang. Pasien dinyatakan sembuh setelah dinyatakan dua kali negatif Covid-19 dana dua pemeriksaan PCR secara berurutan.

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah sebanyak 8 orang sejak Senin (4/5) sampai Selasa (5/5) ini. Sampai saat ini, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 872 orang. Rasio kematian terhadap jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Indonesia sebesar 7,22 persen.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menambahkan, pemerintah telah memeriksa 121.547 spesimen dari 88.924 pasien terduga atau pasien positif Covid-19. Perlu diketahui, seorang pasien terduga atau pasien positif bisa saja menjalani lebih daru satu kali pemeriksaan spesimen untuk memastikan kondisi kesehatannya.

Pemerintah juga merilis perkembangan terkini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Indonesia. Per Selasa (5/5) ini, jumlah ODP diketahui sebanyak 239.226 orang dan jumlah PDP 26.408 orang.

"Hampir 200 ribu ODP sudah selesai dipantau dan dinyatakan sehat. Sebagian besar PDP di seluruh provinsi juga sudah didapat selesai dipantau dan beberapa ada yang konfirmasi positif," jelas Yurianto.

DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 terbanyak. Pada Selasa, Jakarta mengumumkan tambahan 169 kasus baru. Sehingga total kasus Covid-19 di Jakarta menjadi 4.641.

“2.146 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan 1.370 orang melakukan self isolation di rumah,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangan tertulisnya.

Padahal, penambahan kasus positif Covid-19 dari awal Mei pada Jumat (1/5) secara berangsur-angsur melambat hingga Senin (4/5). Pada Jumat tercatat jumlah kasus sebesar 4.283 kasus menjadi 4.355 kasus pada Sabtu (2/5) kenaikan kasus tercatat 72 kasus.

Pelambatan kenaikan kasus terlihat pada Ahad (3/5) dengan pertambahan 62 kasus menjadi 4.417 kasus, lalu pada Senin (4/5) jumlah kasus yang naik 52 kasus menjadi 4.472 kasus. Meski terjadi peningkatan kasus positif, jumlah kesembuhan pasien Covid-19 di DKI juga meningkat dari 650 kasus pada Senin (4/5) menjadi 711 kasus. Artinya peningkatan jumlah kesembuhan mencapai 61 kasus dalam kurun waktu 24 jam.

Pemprov DKI mencatat pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah dua orang dari yang sebelumnya 412 orang menjadi 414 orang. Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 7.463 orang (7.234 sudah selesai dipantau dan 229 masih dipantau) dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 6.229 orang (5.207 sudah pulang dari perawatan dan 1.022 masih dirawat).

Lonjakan juga terjadi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pasien di RS itu bertambah sebanyak 226 orang pada Selasa. Akibatnya, jumlah pasien dirawat di RSD Wisma Atlet tembus 1.000 orang.

"Pasien rawat inap hari ini hingga pukul 08.00 WIB bertambah 226 orang, yang semula 851 orang menjadi 1.077 orang," jelas Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya Yudo Margono, saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (5/5).

Berdasarkan data yang ia berikan, penambahan paling banyak terjadi pada pasien berstatus ODP. Jumlah pasien ODP bertambah sebanyak 139 orang, dari yang semula 59 orang pada Senin (4/5) kini menjadi 198 orang. Penambahan terbanyak berikutnya ada pada pasien dengan status pasien dalam pemantauan (PDP).

"Pasien PDP bertambah 64 orang, semula 42 orang menjadi 106 orang. Untuk pasien positif Covid-19 bertambah 23 orang dari 750 orang menjadi 773 orang," terang Yudho.

Dengan penambahan tersebut, jumlah total pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet sejak beroperasi ada sebanyak 2.155 orang. Dari jumlah tersebut, 702 orang pulang untuk melakukan isolasi mandiri, 25 orang pulang atas permintaan sendiri, 88 orang dirujuk ke rumah sakit lain, 260 orang tidak dirawat inap, dan tiga orang meninggal dunia.

Sebelumnya diklaim turun

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, pada Senin (4/5) menyebut adanya penurunan 11 persen laju penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia pada awal Mei ini. Hal itu disampaikan Doni sehari sebelum tambahan kasus baru Covid-19 kembali melonjak.

"Dapat kami sampaikan bahwa telah terjadi perlambatan di beberapa provinsi terkait dengan status PSBB. Namun, Presiden meminta agar perlambatan ini tidak membuat kita semua menjadi kendur, dan kita tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan," kata Doni seusai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (4/5).

Doni sendiri tidak menyebutkan daerah mana saja yang terindikasi terjadi perlambatan penambahan kasus positif Covid-19. Namun, berdasarkan data per Ahad (3/5) petang, terjadi penambahan 349 kasus positif Covid-19 dalam satu hari terakhir. Kemudian, pada Senin (4/5), kasus baru positif Covid-19 bertambah 395 orang. Sehingga, sampai Senin (4/5) pukul 12.00 WIB, ada total 11.587 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Klaim Pemerintah Indonesia soal terjadinya penurunan laju penambahan kasus baru Covid-19 sebesar 11 persen dinilai terlalu dini oleh ahli. Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith, Dicky Budiman menyarankan, pemerintah semestinya memprioritaskan tes massal sebelum mengungkapkan penurunan jumlah kasus ke publik.

"Melihat jumlah penduduk dan juga fakta bahwa mayoritas kasus Covid adalah asymptomatic (tak bergejala) maka testing menjadi faktor kunci," kata Dicky Budiman kepada Republika di Jakarta, Selasa (5/5).

Lebih lanjut, dia mengatakan, tren penurunan suatu kasus pandemi seperti Covid-19 harus diperkuat dengan fakta surveilans ISPA dan Influenza-like Illness (penyakit setara flu) (ILI). Menurutnya, pemerintah saat ini belum mempertimbangkan data dan fakta secara komprehensif.

"Klaim keberhasilan pengendalian pandemi atau epidemi harus didukung kajian data yang valid dan juga relevan," kata Dicky lagi.

photo
Gejala terbaru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement