Selasa 05 May 2020 00:30 WIB

Wisatawan Mancanegara Maret Terus Menurun Dampak Covid-19

Pemerintah telah memprediksi penurunan wisatawan selama Covid-19.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mengatakan pemerintah telah memprediksi penurunan wisatawan selama Covid-19.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mengatakan pemerintah telah memprediksi penurunan wisatawan selama Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang Maret 2020 sesuai perkiraan pemerintah. Hal serupa juga terjadi di berbagai negara sebagai imbas pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menyatakan pariwisata merupakan sektor pertama dan paling terdampak atas pandemi Covid-19. 

Baca Juga

Oleh karena itu, pihaknya telah fokus melakukan mitigasi dampak pandemi terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus mempersiapkan program dan strategi dalam menghadapinya untuk bangkit pascapandemi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada Maret 2020 turun sebesar 45,50 persen dibandingkan Februari 2020. Dibandingkan pada Maret 2019, jumlah kunjungan wisman pada Maret 2020 juga mengalami penurunan sebesar 64,11 persen.

"Secara kumulatif dari Januari hingga Maret 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,61 juta kunjungan atau turun 30,62 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 3,76 juta kunjungan," kata Wishnutama di Jakarta, Senin (4/5) sore.

Penurunan ini, kata Wishnutama, sudah dapat diperkirakan mengingat langkah-langkah pemerintah Indonesia dan juga pemerintah negara penyumbang wisman potensial ke Indonesia yang memutuskan menutup akses keluar-masuk negaranya demi pencegahan penyebaran Covid-19.

"Kemenparekraf saat ini fokus dalam upaya bersama mencegah penyebaran Covid-19 serta memastikan dan menjalankan langkah mitigasi dampak dari pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama.

Dia menyampaikan, banyak langkah yang telah dijalankan Kemenparekraf, baik dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait maupun program mandiri Kemenparekraf yang semuanya memfokuskan terhadap pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Program-program yang membantu pekerja dan pengusaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan terus dilakukan, termasuk memberi usulan pada kementerian/lembaga lain dalam menjaga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Untuk itu Wishnutama mengajak partisipasi aktif para pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk sama-sama berjuang dan tetap optimis guna membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi.

"Pembangunan pariwisata ke depan, kita akan fokuskan ke hal-hal yang sangat prinsip guna mengantisipasi tren dan paradigma baru pariwisata atau yang dikenal 'new normal’ yang lebih peduli pada masalah sanitasi dan higienitas, misalnya. Termasuk meningkatkan pendekatan teknologi dan digital dalam layanan wisata dan ekonomi kreatif," kata Wishnutama.             

Dalam kondisi pandemi ini, dia menuturkan bahwa Kemenparekraf dalam batas kewenangannya telah berupaya turut serta memutus rantai penyebaran virus dan mengakhiri pandemi ini. 

Salah satunya dengan menyediakan fasilitas transportasi dan akomodasi bagi tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan. Hal itu juga sejalan dengan upaya membantu pekerja sektor parekraf agar tetap terasa geliatnya di tengah perjuangan melawan Covid-19.

“Kami menyadari bahwa ini bukan masalah yang bisa diselesaikan oleh satu pihak semata, tetapi kita semua sebagai satu bangsa harus bersatu," katanya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement