REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat menangkap dua orang berinisial MRV alias RVN (16 tahun) dan TF alias ADN (16) atas dugaan kepemilikan senjata api dan senjata tajam. Polisi menyebut, pelaku berinisial TF adalah sosok yang membuang sebilah senjata tajam jenis celurit di Gerbang Tol (GT) Slipi 1, Jakarta Barat, Ahad (19/4) pagi.
"Keduanya kita amankan. Karena yang RVN dia bawa senjata api jenis air softgun, dan ADN membawa celurit yang sempat viral," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie Latuheru di Mapolres Jakarta Barat, Rabu (29/4).
Selain mereka berdua, sambung Audie, polisi juga mengamankan seorang remaja berinisial RAP. Namun, polisi hanya meminta keterangan dari RAP sebagai saksi. Sebab, polisi tidak mendapati bukti bahwa dia turut membawa senjata tajam ataupun senjata api.
Audie menuturkan, mereka ditangkap di wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad (26/4). Ketiga remaja itu diketahui melarikan diri usai aksi tawuran yang mereka lakukan dibubarkan oleh warga sekitar dan membuang senjata tajam yang dibawa.
Audie menerangkan, mereka membuang senjata tajam itu bukan karena gagal melakukan begal. "Peristiwa itu sebelumnya diberitakan upaya begal yang gagal. Tapi peristiwa sebenarnya adalah tawuran," ungkap Audie.
Dari tangan kedua pelaku, polisi mengamankan sebilah celurit, satu pucuk senjata api air soft gun beserta tabung dan sarungnya, satu ponsel, dan satu unit sepeda motor.
Akibat perbuatannya, pelaku RVN dikenakan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 tahun 1951 karena memiliki senjata api. Sedangkan pelaku TF dikenakan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam.
Sebelumnya diberitakan, sebilah celurit ditemukan di di Gerbang Tol (GT) Slipi 1, Jakarta Barat tepatnya di lajur GSO.02 (Gardu Semi Otomatis). Diduga celurit itu dibuang oleh dua pemuda yang belum diketahui identitasnya berlari masuk ke arah tol saat dikejar polisi.
"Menurut kesaksian petugas tol bahwa ada dua orang berlari dari arah arteri melompat ke dalam wilayah Gerbang Tol Slipi 1," kata Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar saat dikonfirmasi, Selasa (21/4).
Fahri menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, diketahui dua pemuda itu berlari ke arah yang berbeda. Satu pemuda berlari ke arah jalan layang (flyover) Slipi, sedangkan satu pemuda lainnya berlari ke arah belakang gerbang tol.
"Setelah diteriaki petugas tol, pemuda tersebut langsung melompat pagar BRC dan menyeberang ke arah pemukiman penduduk," ungkap Fahri.