REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai pandemi covid-19 adalah perang bersama. Menurut dia, tugas berperang membela negara tak hanya tugas TNI/Polri dan tenaga medis di lini depan, tapi juga seluruh masyarakat atau siapa pun dengan caranya masing-masing.
"Apa itu bela negaranya? Bisa melalui bentuk bantuan seperti ini melalui hartanya, tenaganya (dengan) menjadi relawan-relawan, melalui ilmunya seperti membuat (kit) PCR (Polymerase Chain Reaction), ventilator, dan lainnya,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, saat menerima bantuan penanganan COVID-19 dari berbagai pihak di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (29/4).
Emil menilai, berdiam diri di rumah juga termasuk bela negara. Sebab, covid-19 ini adalah penyakit kerumunan. Makin banyak berkerumun, (virus) covid-19 makin banyak berseliweran. "Jadi, ini adalah perang. Mari bela negara dengan cara masing-masing," katanya.
Emil mencontohkan, di Jabar hampir tidak ada anak sekolah yang terkena covid-19 karena mereka dinilai sebagai kelompok yang paling disiplin. "(Anak sekolah) tinggal di rumah, tidak sekolah,” katanya.
Adapun dalam agenda tersebut, beberapa pihak yang menyampaikan donasi atau bantuannya melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan covid-19 Jabar maupun Jabar Bergerak. Beberapa bantuan yang didistribusikan antara lain puluhan ribu masker non medis, puluhan liter disinfektan, ribuan alat kesehatan dan nasi bungkus untuk masyarakat Jabar terdampak covid-19.
Emil juga menyerahkan bantuan untuk pencegahan covid-19, seperti hand sanitizer dan disinfektan beserta alat penyemprotnya kepada organisasi kepemudaan antara lain KNPI Jabar, Kwarda Pramuka Jabar, dan komunitas motor yang ada di Jabar, seperti XTC, Moonraker, GBR, dan Brigez.
“Diharapkan melalui bantuan tersebut bisa mencegah penyebaran covid-19 di komunitas dan lingkungan masyarakat sekitarnya,” kata Emil.