Senin 27 Apr 2020 22:41 WIB

Lemkapi: Masyarakat Puas Kinerja Polri-TNI Selama PSBB

Publik puas melihat kepedulian Polri dan TNI dalam memberikan bantuan kemanusiaan.

Petugas Kepolisian melintas di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau.
Foto: ANTARA /Rony Muharrman
Petugas Kepolisian melintas di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menyatakan masyarakat nilai kinerja Polri-TNI mendukung program pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memuaskan. Dari survei tersebut, diketahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap Polri berada pada angka 83,4 persen, sedangkan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja TNI berada pada angka 83,3 persen.

"Kami melihat sinergiPolri dan TNI pada kegiatan kemanusiaan di lapangan dalam memberikan bantuan kemanusiaan sangat dirasakan masyarakat," ujar Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan di Jakarta, Senin (27/4).

Baca Juga

Survei kepuasan masyarakat tersebut dilakukan pada 10 - 24 April 2020 menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 800 responden di wilayah Pulau Jawa. Adapun margin error sebesar 3,5 persen.

Edi menyebutkan, sedikitnya ada empat faktor yang membuat masyarakat merasa puas atas kinerja Polri dan TNI. Pertama faktor sinergi keduanya. 

Publik puas melihat sinergi Polri dan TNI yang secara bersama sama melayani masyarakat di lapangan. Pelayanan dan penyuluhan Polri dan TNI banyak dirasakan masyarakat mulai dari pengaturan dan pengawasan kegiatan keramaian, penggunaan masker dan pembatasan penumpang di jalan raya.

Selain itu, pengamanan pasar tradisional dan kegiatan patroli di wilayah perkampungan juga banyak diapresiasi. 

Kedua yakni faktor kepedulian bantuan kemanusiaan. Publik puas melihat kepedulian Polri dan TNI dalam memberikan bantuan kemanusiaan berupa bantuan medis hingga keterlibatan langsung aparat dalam pemakaman korban Covid-19.

Selain itu, TNI dan Polri banyak melakukan pemberian sembako di berbagai tempat dan menyelenggarakan pasar murah kepada masyarakat. 

Pakar hukum kepolisian dari Universitas Bhayangkara Jakarta itu juga menyebutkan, faktor ketiga yakni penegakan hukum yang tegas. Edi mengatakan, publik puas melihat respon Polri yang cepat menangani berbagai kasus hoaks yang sudah meresahkan masyarakat. 

"Publik puas dengan respons cepat kinerja Bareskrim Polri dan seluruh Polda dalam bidang penegakan hukum, dan menjaga serta mengawasi persediaan pangan membuat suasana kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) tetap terjaga dengan baik," ujar doktor ilmu hukum itu menambahkan.

Selain Polri dan TNI, sebanyak 90,1 persen publik merasa puas atas pelayanan tim medis di berbagai tempat dalam memberikan pertolongan kepada korban Covid-19. Kinerja Kementerian Dalam Negeri dalam mengatur dan mengendalikan kesiapan pemerintah daerah, juga menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat berada pada 80,3 persen.

Kemudian 73,4 persen, publik puas atas pelayanan kinerja para pemerintah daerah (Pemda) dalam melindungi warganya. Sementara itu, 72, 2 persen publik puas dengan kinerja Kementerian Perhubungan.

"Kami yakin dengan kerja sama dan kerja keras serta dukungan semua pihak termasuk dukungan masyarakat agar patuh terhadap aturan, kita harapkan Indonesia akan segera keluar dari Covid-19,"tambah mantan anggota Kompolnas itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement