Selasa 28 Apr 2020 02:21 WIB

Alasan Gugus Tugas Purwakarta Buka Data Sebaran Covid-19

Sebaran ODP, PDP dan positif Covid-19 di Purwakarta selalu dibuka ke publik.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andri Saubani
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di objek wisata Cikao Park, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (19/3). (ilustrasi)
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di objek wisata Cikao Park, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (19/3). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Purwakarta setiap harinya merilis data update sebaran Covid-19. Data ini dibuka untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan menegaskan keterbukaan data bukan untuk meresahkan yang menimbulkan kepanikan publik. Pihaknya melakukan update melalui laman gugus tugas dan media sosial berkaitan dengan infografis progres sebaran ODP, PDP dan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan kecamatan di Purwakarta.

Baca Juga

"Selain itu soal infografis kumulatif OPP, ODP, PDP, terkonfirmasi positif Covid-19 dan kumulatif hasil pemeriksaan laboratorium PCR dan RDT kita update secara terbuka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, bukan membuat resah publik," kata Deni dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/4).

Deni menjelaskan, bahwa data yang dibuka juga tidak menunjukkan identitas rinci pasien. Data yang disampaikan adalah alamat pasien hanya hingga tingkat kecamatan.

"Yang dibuka itu alamat pasien. Itu untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan keterbukaan informasi publik maka dibuat peta sebaran kasus Covid-19," ujarnya.

Sementara, untuk update perkembangan warga Purwakarta yang terpapar Covid-19 hingga hari ini adalah ODP sebanyak 159 orang, PDP 14 orang. Sementara, jumlah pasien Positif masih sama seperti data kemarin yakni delapan orang.

Ia juga berharap warga Purwakarta dapat bergotong royong membantu meringankan sesama. Serta jangan ada stigma kepada para ODP, PDP dan positif corona.

"Jangan distigma, seharusnya kita bersama-sama membantu untuk pemulihan para pasiennya. Dan bantu mereka untuk terus melakukan isolasi sampai selesai," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement