REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Udara (AU) kembali melaksanakan misi pengangkutan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis dalam penanganan Covid-19 ke luar negeri. Misi penjemputan itu dilaksanakan untuk mengangkut ratusan ribu APD dan ratusan dus masker medis.
"Telah terlaksana dengan aman dan lancar dari Pangkalan Udara Payalebar, Singapura, pada 22 April dan Bandara Internasional Phnom Penh, Kamboja, pada 22 April hingga kembali ke Lanud Halim Perdamakusuma," ujar Kasubdispenum Dispenau, Kolonel (Sus) Muhammad Yuris, melalui keterangan tertulisnya, Senin (27/4).
Ia menjelaskan, kali ini Skadron Udara 31 Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma yang mengemban misi kemanusiaan tersebut. Komandan Skadron Udara 31, Letkol Penerbang Puguh Yulianto, memimpin langsung dua misi penerbangan itu.
Dalam prosesnya, pesawat hercules C130 harus dua kali mendarat di Lanud Payalebar Republic of Singapore Air Force (RSAF). Pendaratan pertama untuk mengangkut 270 dus masker operasi dan diterbangkan ke Tanjungpinang untuk Pemerintah Daerah Kepulauan Riau.
Kemudian yang kedua, untuk mengangkut 540 dus untuk diterbangkan ke Jakarta. Masker operasi tersebut merupakan sumbangan dari Temasek Foundation Singapura yang dikoordinasikan oleh KBRI di Singapura.
Sementara di Phnom Penh, pesawat hercules TNI AU mengangkut 12 ton alat kesehatan. Alat kesehatan tersebut terdiri dari 90 dus berisi 140 ribu APD sumbangan dari Ishihara Charity Foundation yang dikoordinasikan oleh KBRI di Phnom Penh.
Penerbangan pesawat hercules dari Halim Perdanakusuma menuju Phnom Penh harus singgah di Lanud Raden Sadjad Natuna terlebih dahulu untuk mengisi ulang bahan bakar. Pun demikian ketika pesawat kembali ke Indonesia.
Menurut Komandan Skadron Udara 31, ia beserta kru hercules merasa terhormat dan bangga dapat turut serta berperan dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. Pihaknya pun berharap kepada seluruh lapisan masyarakat mendukung pula upaya itu.
"Dengan cara tetap tinggal di rumah, menjaga jarak, memakai masker, dan tidak mudik untuk memutus mata rantai penularan virus. We fly across the sky to support the frontliners, you support us by staying at home," jelas Puguh.