REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar rakyat di daerah itu cenderung stabil. Saat ini masih belum ada lonjakan permintaan pada awal Ramadhan 1441 Hijriah.
"Berdasarkan pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar rakyat cenderung stabil, sama sekali tidak ada peningkatan," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunung Kidul Yuniarti Ekoningsih di Gunung Kidul, Jumat (24/4).
Berdasarkan laporan pantauan tersebut, ada beberapa jenis hortikultura justru mengalami penurunan harga. Antara lain cabai rawit merah dan hijau, bawang merah, tomat hijau dan merah, serta kubis. Namun, harga gula pasir saat ini masih cenderung stabil tinggi, yakni di kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram. Padahal beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan operasi pasar (OP) gula.
Disperindag Gunungkidul berencana kembali menggelar OP gula pasir dari Madukismo. Rencananya OP digelar Selasa (28/4) di halaman kantor bupati setempat.
"Harapannya dengan adanya OP harga gula bisa segera stabil mendekati HET, namun sekarang masih jauh. Harga gula pasir tetap tinggi," katanya.
Sebelumnya, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunung Kidul Raharjo Yuwono melaporkan stok pangan tersedia dan mencukupi setidaknya hingga akhir 2020, khususnya ketersediaan beras. "Keadaan dan ketersediaan pangan selama setahun ini kita surplus," kata dia.