Jumat 24 Apr 2020 19:52 WIB

Perlunya Gotong Royong Membantu Warga Terdampak Covid-19

Semangat gotong royong dan solidaritas sosial harus dihidupkan kembali

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah calon penumpang mengisi formulir untuk pembatalan tiket keberangkatan di stasiun Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Menurut data PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebanyak 70 perjalanan KA jarak jauh di area Daop 1 Jakarta dibatalkan, sebagai tindak lanjut larangan mudik oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran wabah COVID-19
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah calon penumpang mengisi formulir untuk pembatalan tiket keberangkatan di stasiun Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Menurut data PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebanyak 70 perjalanan KA jarak jauh di area Daop 1 Jakarta dibatalkan, sebagai tindak lanjut larangan mudik oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran wabah COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Masyarakat diminta membantu pemerintah mengatasi persoalan Covid-19 dengan mematuhi aturan pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19. Namun, pemerintah pusat dan daerah harus memastikan kebutuhan warga terdampak Covid-19 terpenuhi. 

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily Jumat (24/4) mengatakan, pihaknya telah menyerahkan bantuan yang terdiri dari sembako, alat pelindung diri (APD) dan handwash station di Kelurahan Warga Mekar, BaleEndah, Bandung, pada Kamis (23/4). 

Pada kesempatan itu ia meminta masyarakat harus disiplin untuk bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Ace juga mengajak warga turut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 secara gotong royong. Hal itu dapat dilakukan dalam sebuah komunitas terkecil di masyarakat. Untuk itu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak Covid-19 perlu mendapatkan dukungan sepenuhnya dari seluruh masyarakat. 

Menurutnya, semangat gotong royong dan solidaritas sosial harus dihidupkan kembali melalui komunitas warga pada lingkungan terkecil di masyarakat. "Seperti RT atau kampung untuk saling membantu jika ada di antara warga yang kekurangan kebutuhan pokok," katanya.

Hal tersebut dilakukan kata Ace, agar dapat mencegah terjadinya konflik di masyarakat akibat dampak Covid-19. Saat ini, Covid-19 memberi dampak nyata terhadap kehidupan warga.

Menurutnya, banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan dan  pendapatan. Itulah sebabnya, masyarakat mengalami tekanan ekonomi. "Dengan demikian, kemungkinan potensi adanya konflik sosial dalam masyarakat dapat diantisipasi dengan sebaik-baiknya," katanya

Pada dasarnya masyarakat Indonesia memiliki daya tahan modal sosial yang tinggi di saat menghadapi tekanan sosial ekonomi akibat berbagai masalah yang sedang terjadi saat ini. Untuk itu perlu terus dibangum optimisme di seluruh lapisan masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement