REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pihak kepolisian menyatakan terjadi pergeseran modus operasi tindak pidana perampokan selama pandemi Covid-19. Aksi kejahatan saat ini lebih banyak mengarah ke aksi pencurian yang menjadikan minimarket sebagai sasarannya.
Menyikapi hal itu, PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) menyatakan, telah melakukan antisipasi dan pengamanan toko sejak dari dulu. Alfamart menyebut telah menyediakan CCTV dan juga gembok double disetiap toko yang berada di daerah.
"Jadi bukan karena banyak napi yang dilepas atau ada pergeseran kejatahan saja. Selama ini kita juga selalu ada pengamanan," kata Corporate Communication Manager PT Alfamart, Budi Santoso saat dihubungi, Selasa (21/4).
Selama masa pandemi Covid-19, Budi menuturkan, keberadaan Alfamet cukup sentral dan banyak dicari masyarakat. Pasalnya, Alfamet menyediakan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di tengah himbaun di rumah saja.
Meskipun sempat terjadi aksi pencurian minimarket di Jakarta, Budi menuturkan, belum ada satupun kejadian yang menyasar Alfamet di Bogor. Dia pun berharap, ada pengaman khusus oleh TNI-Polri terhadap toko maupun swalayan yang menjual kebutuhan pokok.
"Kita berharap khususnya penjual bahan pokok tentunya ada pengamanan baik dari kepolisian, mungkin juga dibantu TNI dan masyarakat," kata dia.
Selain itu, Alfamet di wilayah Jabodetabek khusunya di Bogor tak satupun yang beroperasi selama 24 jam. Terlebih, saat ini telah diberikan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB). Dia menyatakan, toko-toko akan mematuhi edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
"Jadi kami mengikuti surat edaran prosedur jam buka-tutup toko. Apalagi selama Covid-19 ini kita harus bersama-sama melawannya dengan mengikuti aturan pemerintah," ucap dia.