Senin 20 Apr 2020 19:37 WIB

Tambahan PDP Meninggal DIY Didominasi Lansia

Pasien perempuan dari Yogyakarta memiliki riwayat stroke.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra/
Pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Angka kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di DIY memang masih terus bertambah. Yang mengkhawatirkan, tambahan PDP yang meninggal di DIY menimpa warga yang notabene berusia di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia).

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, ada empat PDP meninggal. Satu laki-laki (63) dari Sleman, satu perempuan (62) dan satu laki-laki (64) dari Yogyakarta, dan satu perempuan dari Gunungkidul (65).

Pasien perempuan dari Yogyakarta memiliki riwayat stroke, pasien laki-laki dari Yogyakarta riwayat hipertensi, dan pasien dari Gunungkidul riwayat penyakit paru kronis. Praktis, hanya pasien dari Sleman yang tidak ada laporan riwayat.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY itu menjelaskan, pasien laki-laki dari Yogyakarta meninggal dunia pada 17 April 2020. Sedangkan, tiga pasien lain meninggal dunia Jumat (18/4) malam dan Sabtu (19/4) pagi.

Berty menekankan, secara medis pasti penanganan untuk komorbid atau penyakit penyertanya dilakukan sesuai standar pelayanan. Terlebih, pasien usia lanjut memang termasuk dalam faktor resiko tinggi.

"Makanya, kita harus melindungi para lansia dan penderita penyakit kronis lebih ekstra. Mereka sangat rentan baik dari sisi imunitas maupun resiko komorbidnya dibandingkan yang masih muda dan tanpa komorbid," kata Berty, Ahad (19/4).

Secara umum, total sudah ada 648 PDP di DIY dengan 125 orang masih menjalani perawatan. Hasil lab menunjukkan dari 67 orang yang positif, 27 orang sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.

Sebanyak 349 orang telah pula dinyatakan negatif dan 232 orang masih menunggu hasil laboratorium. Dari total 232 orang yang masih menunggu hasil itu sendiri terdapat 14 orang yang meninggal dunia. "Ada dua hasil negatif untuk yang sudah meninggal (per 19 April 2020), jadi masuk ke (daftar) negatif," ujar Berty. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement