REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video yang menunjukan kejar-kejaran antara Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur dengan dua penjambret di wilayah Cakung, Jakarta Timur beredar di media sosial. Dalam video itu, dalam upaya pengejaran, terlihat polisi menembak pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian, membenarkan insiden tersebut. Arie mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Ahad (19/4) dini hari. Namun, Arie memastikan tidak ada pelaku yang meninggal dunia karena dilumpuhkan dengan tembakan.
"Iya betul kejadiannya. Pelaku sudah ditangkap dan diproses, enggak ada (yang meninggal)," kata Arie saat dikonfirmasi, Ahad.
Arie mengungkapkan, peristiwa itu terjadi di Jalan Tipar Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur sekitar pukul 03.30 WIB. Awalnya, menurut Arie, kedua pelaku itu menjambret ponsel milik seorang korban berinisial S dengan menggunakan sepeda motor.
"Saat itu, korban dan saksi (rekannya) sedang berjalan kaki di TKP (tempat kejadian perkara), tiba-tiba ada pelaku menggunakan sepeda motor menghampiri korban langsung merampas ponsel korban," ungkap Arie.
Para pelaku, menurut Arie, sempat mendorong korban hingga tersungkur. Bahkan, mereka juga mengacungkan senjata tajam jenis celurit ke arah korban.
"Kemudian para pelaku kabur ke arah Jalan Raya bekasi," papar Arie.
Dia menjelaskan, saat itu Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur sedang melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian. Setelah mendapat informasi mengenai penjambretan itu, polisi segera melakukan pengejaran terhadap dua pelaku yang melarikan diri.
Kejar-kejaran dengan mengendarai sepeda motor pun terjadi. Polisi berusaha menghentikan pelarian pelaku dengan mencoba menembak mereka.
Arie menuturkan, kedua pelaku akhirnya ditangkap oleh kepolisian. Adapun pelaku yang mengalami luka tembak berinisial WDF (17 tahun) telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sementara itu, satu pelaku lainnya, yakni MSA (18), sedang menjalani pemeriksaan. Polisi pun masih menyelidiki kasus tersebut.