REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kasus positif covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali meningkat dari sebelumnya 84 kasus pada 18 April menjadi 89 kasus per 19 April 2020. Namun sebarannya tidak merata.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Nur Purwoko Widodo, mengatakan, sebaran yang tidak merata tersebut membuat opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah provinsi belum terpenuhi, meski kasus naik signifikan dalam tiga hari terakhir.
"Dari data yang ada dominasi kasus positif banyak di Kota Palembang, mungkin wali kota bersama gubernur akan mendiskusikan PSBB khusus Palembang, kalau untuk Sumsel mungkin belum," ujar Nur Purwoko, Ahad (19/4).
Menurut Nur Purwoko, PSBB dapat diajukan gubernur, wali kota, atau bupati ke Kemenkes RI sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 yang selanjutnya bisa dilaksanakan jika disetujui menteri kesehatan.
Sementara berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel per 19 April 2020 tercatat ada 89 kasus positif, lima di antaranya kasus tambahan baru, yakni kasus 85 (perempuan 32 tahun asal Palembang), kasus 86 (laki-laki 34 tahun asal Palembang), kasus 87 (perempuan 76 tahun asal Prabumulih), kasus 88 (laki-laki 43 tahun asal Prabumulih) dan kasus 89 (laki-laki 37 tahun asal Palembang).
"Status penularan kelimanya adalah lokal," tambah Nur Purwoko.
Sebanyak 89 total kasus itu tersebar di delapan dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, yakni 55 kasus berada di Kota Palembang (zona merah), 14 kasus di Kota Prabumulih (zona merah), 3 kasus di Kota Lubuklinggau (zona kuning), dan 6 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona kuning).
Lalu empat kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning), 1 kasus di Kabupaten Musi Banyuasin (zona kuning), 2 kasus di Kabupaten Bayuasin, 1 kasus di Muara Enim (zona kuning), 1 kasus di Ogan Ilir, dan 2 kasus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel. Sedangkan kasus sembuh belum ada tambahan atau masih tercatat empat orang dan kasus meninggal tiga orang.
"Kami imbau kepada masyarakat agar tetap melakukan physical distancing dengan mengingatkan satu sama lain, sebab kasusnya naik signifikan tiga hari terakhir," jelas Nur Purwoko.