REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) terus berupaya membantu penangangan wabah corona (Covid–19) yang kini sedang merebak di Indonesia. BIN menyerahkan bantuan berupa alat kesehatan (alkes) dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada BNPB.
Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana Widya Kusuma mengatakan bantuan diberikan sesuai instruksi dan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden pernah mengimbau agar kementerian/lembaga terkait untuk turut mengambil bagian dan menyisihkan dana APBN nonesensial untuk penanganan Covid–19.
Bantuan peralatan medis dari BIN berupa ventilator lima unit, rapid test 10 ribu kit dan obat-obatan untuk pengobatan pasien Covid-19, yakni chloroquine 10 ribu tablet dan azithromycin 10 ribu.
Lembaga telik sandi ini juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) berupa pakaian pelindung 1.000 unit, sarung tangan 1.000 dan masker nonmedis 500 ribu. Bantuan diserahkan Jumat (17/4) lalu.
“Diharapkan dengan bantuan alkes dan obat-obatan tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memiliki persediaan yang cukup untuk mendukung operasi,” kata Teddy saat menyerahkan sumbangan kepada Ketua Gugus Tugas Doni Monardo.
Teddy mengharapkan semua pihak disiplin dalam menjalankan arahan pemerintah, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penerapan physical distancing, perilaku hidup bersih dan sehat. “Serta belajar, bekerja dan beribadah di rumah sebab tingkat keterpaparan masyarakat terhadap Covid-19 masih tinggi,” ujarnya.
Bantuan ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah BIN dalam ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Sebelumnya lembaga intelijen negara ini memberikan bantuan kepada beberapa pihak terkait dengan Covid–19, seperti Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, RS Brimob, dan Kementerian Kesehatan.
BIN juga bekerja sama dengan LBM Eijkman untuk pengembangan teknologi preventif atau vaksin dan terapeutik terhadap virus corona, khususnya Covid–19. Kerja sama juga dijalin dengan Universitas Airlangga untuk pengembangan obat dari penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Obat itu merupakan kombinasi berbagai obat yang memiliki potensi kemanjuran bagi pengobatan pasien Covid-19.