Ahad 19 Apr 2020 06:06 WIB

Bantu Lawan Covid-19, IPB Produksi 500 VTM Per Hari

VTM tersebut disumbangkan ke Dinas Kesehatan dan rumah sakit.

IPB University memproduksi 500 VTM per hari untuk disumbangkan kepada Dinas Kesehatan dan RS yang membutuhkan.
Foto: Dok IPB University
IPB University memproduksi 500 VTM per hari untuk disumbangkan kepada Dinas Kesehatan dan RS yang membutuhkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebutuhan yang tinggi akan virus transport medium (VTM) untuk membantu kelancaran uji sampel dari pasien COVID-19 menggerakkan IPB University untuk memproduksi dan menyumbangkan VTM kepada instansi yang membutuhkan seperti Dinas Kesehatan dan rumah sakit.

Dr Drh Okti Nadia Poetri, MSc, MSi bersama tim dari Laboratorium Mikrobiologi Medik, Fakultas Kedokteran Hewan kini terus memproduksi VTM untuk disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.

“Dalam seminggu biasanya kami kerja tiga sampai empat hari, di mana dalam sehari kami bisa menyiapkan 250-500 VTM,” ujar Dr Okti dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, VTM sangat penting peranannya dalam pengecekan Covid-19. VTM merupakan media preservasi virus yang ada pada sampel swab pasien. 

VTM digunakan untuk meletakkan spesimen yang diambil dari pasien menggunakan metode Swab. “Dengan VTM, akan bisa dilakukan pengecekan terhadap pasien apakah positif atau negatif Covid-19,” ujarnya.

Sampai kini, IPB University telah menyumbangkan sebanyak 4.130 VTM dan swab. Dr Okti bersama tim, menargetkan pembuatan VTM baru sekitar 2.500 unit.  “Rencananya VTM ini akan kita sumbangkan ke rumah sakit di kota dan kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan kota dan kabupaten Bogor, serta rumah sakit di wilayah lain apabila memerlukan,” tutur tuturnya.

Sementara untuk rumah sakit yang memerlukan sumbangan bantuan VTM ini, kata Dr Okti, bisa mengajukan permohonan ke Crisis Center IPB University.

“Kirimkan surat permohonan bantuan ke Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi sebagai Ketua Crisis Center IPB University. Bantuan VTM tersebut akan dikirim melalui Crisis Center IPB University,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement