REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Lebih dari seribu pekerja di Kabupaten Semarang yang terkena opsi PHK dan dirumahkan telah mendaftar program Kartu Prakerja. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Semarang mencatat, sejak dibuka pendaftaran pada Kamis (9/4) pekan lalu, sampai hari ini pendaftarnya terus bertambah.
"Umumnya, mereka merupakan pekerja yang ter-PHK dan dirumahkan karena dampak Covid-19," kata Kepala Disnakertrans Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto, di Ungaran, Rabu (15/4) petang.
Djarot mengatakan, bertambahnya jumlah pendaftar menunjukkan antusias masyarakat di Kabupaten Semarang untuk memanfaatkan program Pemerintah tersebut cukup tinggi. Wabah Covid-19 yang masih terus meluas telah menyebabkan 342 orang warga Kabupaten Semarang harus kehilangan pekerjaaannya dan sedikitnya 7.613 orang telah dirumahkan.
Saat dibuka pendaftaran, jumlah pendaftarnya memang baru mencapai sekitar 50 orang, karena waktunya menjelang libur hari raya keagamaan serta masa liburan akhir pekan.
Namun dalam tiga hari terakhir sejak Senin (13/4) jumlah pendaftar Kartu Prakerja di Kabupaten Semarang ini terus mengalami peningkatan jumlah yang sangat signifikan.
"Baik yang langsung mendaftar ke kantor Disnakertrans Kabupaten Semarang, melalui Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah maupun pendaftaran daring melalui web www.prakerja.go.id," jelasnya.
Djarot juga menyampaikan, dari pelaksanaan pendaftaran Kartu Prakerja tersebut, Disnakertrans Kabupaten Semarang telah mencatat sejumlah hambatan yang dialami para pendaftar.
Yang paling jamak dikeluhkan adalah kesulitan pada saat mengakses situs resmi pendaftaran Kartu Prakerja, termasuk saat akan mengunggah foto Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Terkait keluhan tersebut, Djarot menjelaskan Disnakertrans Kabupaten Semarang telah memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kesulitan saat akan menyelesaikan proses pendaftaran.
Para pemegang Kartu Prakerja, lanjut Djarot, lanjutnya, nantinya bakal mendapatkan pelatihan dengan anggaran Rp 1 juta per orang, insentif Rp 600 ribu per orang per bulan selama empat bulan.
Selain itu juga mendapat anggaran survei Rp 150 ribu per orang. "Terkait dengan pelatihan pemegang Kartu Prakerja bisa menyesuaikan dengan bidang yang diminati," kata dia.