REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung menyebut sekitar 7.682 karyawan di Bandung mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan oleh pihak perusahaan, imbas dari pandemi virus corona (Covid-19). Data tersebut berasal dari masyarakat yang terkena dampak dan melaporkan ke Disnaker hingga Ahad (12/4) kemarin.
"Saya mencoba mendata (karyawan) terdampak dari Covid-19, nah kemarin mendata sampai 12 April yang di PHK dan dirumahkan ber-KTP Bandung dan perusahaan di Bandung 7.682 orang," ujar Kadisnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin saat dihubungi, Senin (13/4).
Dari total 7.682 tersebut, Arief mengungkapkan pihaknya melakukan verifikasi kepada perusahaan memastikan karyawan yang mendaftar ke Disnaker memang terdampak. Menurutnya, rata-rata karyawan tersebut bekerja di industri perhotelan dan manufaktur. 7.682 karyawan tersebut terdiri dari 3068 orang terkena PHK dan 4614 orang di rumahkan.
"Kita menyortir ke perusahaan (cek) ternyata ada data yang mengaku di PHK perusahaan A, begitu dicek tidak ada nama orang itu," katanya.
Arief berharap masyarakat tidak memanfaatkan situasi pandemi corona untuk mengklaim diri telah terkena dampak atau hanya karena iseng. "Berharap masyarakat yang masuk pendataan yang betul-betul terkena dampak, jangan sampai iseng jadi merepotkan," ucapnya.
Ditengah proses verifikasi, Arief mengaku akan menyampaikan data tersebut ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan Provinsi Jawa Barat. Sehingga katanya jika terdapat bantuan maka akan langsung disalurkan.
Arief menambahkan, kartu pra kerja yang diprogramkan akibat dampak covid-19 dikelola oleh pusat secara online sehingga pihaknya tidak banyak mengurusi hal tersebut. Namun, sebelumnya pada Maret lalu pihaknya sudah mengajukan kartu prakerja ke pemerintah pusat sebanyak 20.059 orang.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial berharap agar program-program bantuan dari pemerintah pusat bagi masyarakat terdampak covid-19 bisa segera cair dan diperoleh masyarakat. "Mudah-mudahan apa-apa yang dijanjikan pusat bisa turun," ucapnya.