REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan jumlah pasien positif virus corona di Indonesia dalam beberapa pekan belakangan memicu tingginya kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis di garda terdepan. Namun sayang, kebutuhan APD yang berfungsi memproteksi tenaga medis belum terpenuhi, sehingga banyak tenaga medis yang terpapar bahkan meninggal dunia terinfeksi virus corona.
Kondisi tersebut disoroti banyak pihak, termasuk Fraksi Partai Gerindra. Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan pihaknya telah menggalang dana dari seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Fraksi Gerindra.
Dana yang berasal dari gaji anggota Fraksi Gerindra di Komplek Parlemen Senayan itu dipaparkan Ahmad Muzani dibelanjakan sebanyak 5.000 APD dan 150.000 masker. Selanjutnya, APD dan masker tersebut akan segera dikirimkan ke sejumlah rumah sakit rujukan pasien virus corona, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
"Kami menyadari bahwa jumlah bantuan yang berasal dari gaji setiap anggota Fraksi Partai Gerindra sangat sedikit dari jumlah ideal yang diperlukan untuk melawan Covid-19," ungkap Ahmad Muzani dalam siaran tertulis pada Sabtu (11/4).
Tidak hanya lewat distribusi APD dan masker, Fraksi Partai Gerindra diungkapkan Ahmad Muzani kini tengah mendorong Pemerintah Pusat untuk menyusun anggaran khusus penanganan wabah virus corona. Terlebih, bantuan langsung kepada masyarakat kecil serta intensif bagi tenaga medis yang kini tengah berjuang ataupun meninggal.
"Tidak hanya melalui bantuan fisik, 78 anggota Fraksi Partai Gerindra DPR-RI akan menggunakan setiap kewenangannya bersama pemerintah untuk memastikan setiap dapur rakyat tetap ngebul," ungkap Ahmad Muzani.
Termasuk, tutur dia, usulan pemberian insentif bagi dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang kini tengah melaksanakan pengabdiannya. Bersamaan dengan sejumlah langkah strategis tersebut, Ahmad Muzani mengaku pihaknya terus mensosialisasikan bahaya dan cara mencegah virus kepada masyarakat.
Selain itu, aksi sosial, seperti pembagian sembako kepada para pekerja harian lepas, penyemprotan disinfektan sejumlah fasilitas umum hingga permukiman warga terus dilakukan pihaknya hingga kini. "Semua itu adalah bentuk kepedulian bersama, sehingga penyebaran dan dampak buruk covid-19 bisa dihentikan," tuturnya.