REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Ketua TP PKK Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi mengikuti konferensi video Bhakti Pergizi Pangan Bagi Negeri melalui aplikasi Zoom yang dilaksanakan pada hari ini, Kamis (9/4). Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 166 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat seperti artis, dokter, ahli gizi, pimpinan daerah, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum dari seluruh penjuru Indonesia.
Pertemuan virtual ini diadakan untuk mempromosikan Leka Bergizi Bugar (Layanan Edukasi dan Konsultasi Online Pangan yang Aman dan Bergizi serta Pola Hidup Bugar) yang berfungsi untuk memberikan layanan edukasi, informasi, dan konsultasi secara daring tentang pangan aman bergizi dan hidup bugar bersama para ahli gizi dan diskusi gizi seimbang dan isi piringku bersama Duta Gizi Ike Nurjanah. Hal ini juga diperhatikan penting apalagi mengingat kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang harus meningkatkan imunitas serta kesehatan tubuh guna menjaga diri agar terhindar dari paparan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dalam kegiatan ini, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Dr Hardinsyah MS mengimbau kepada masyarakat untuk berbakti pada negeri. Menurutnya, pangan merupakan suatu hal yang penting dalam menjaga imunitas tubuh terlebih dalam membantu proses penyembuhan pasien terkonfirmasi Covid-19, karena selain faktor sanitasi dan menjaga jarak, faktor pangan merupakan hal yang penting untuk membantu meningkatkan imunitas yang ada di dalam tubuh.
“Karena itu kita perlu memberikan pencerahan, konsultasi gizi kepada masyarakat luas yang harus kita lakukan secepatnya,” ungkapnya.
Menurutnya, ada 155 relawan konsultan gizi minimal bergelar S2 magister dan juga pendidikan profesi nutrisionis dietision bergabung ingin membaktikan dirinya pada bangsa ini melalui Pergizi Pangan Indonesia. "Saya menyambut keinginan teman-teman ini dan lahirlah program Bhakti Pergizi Pangan Bagi Negeri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Leka Bergizi Bugar ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai platform seperti :
1. Edukasi via infografis dan tulisan.
Edukasi via infografis dan tulisan populer singkat di media online bidang kesehatan yang kemudian diunggah di media sosial.
2. Diskusi dan seminar popular online
Diskusi pakar melalui online video conference yang kemudian rekamannya akan diunggah di media sosial.
3. Konsultasi makanan dan gaya hidup sehat
Konsultasi online via live chat di laman www.pergizi.org tentang makanan dan gaya hidup sehat dengan bintang tamu spesial yaitu dr. Reisa Broto Asmoro.
4. Konsultasi via Whatsapp
Konsultasi online via aplikasi Whatsapp dan telepon oleh relawan konsultan Pergizi Pangan Indonesia dari berbagai daerah, mulai dari Aceh sampai ke Papua.
5. Edukasi gizi seimbang via musik dan online
Edukasi Gizi Seimbang dan Isi Piringku melalui lagu dangdut oleh penyanyi Ikke Nurjannah yang juga telah diunggah di media sosial.
Ketua TP PKK Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi juga turut mendukung program Bhakti Pergizi Pangan Bagi Negeri. Dalam panggilan konferensi tersebut Melati Erzaldi berterima kasih kepada Ketua Umum Prof Dr Hardinsyah yang tidak berhenti berusaha mengembangkan cara untuk mengedukasi masyarakat tentang makanan yang bergizi agar kebutuhan gizi mereka tetap terpenuhi.
Hal ini sejalan dengan hal yang telah diusahakan TP PKK Kepulauan Bangka Belitung agar bisa menyampaikan informasi tentang gizi kepada masyarakat. “Kadang-kadang kita tidak paham bahwa di sekitar kita itu banyak sekali pangan yang mempunyai nutrisi yang tinggi seperti daun kelor,” ungkapnya.
PKK merupakan mitra untuk menyampaikan program pemerintah, agar program itu berjalan dengan baik. Selain itu, PKK Kepulauan Babel mempunyai program reguler seperti Lomba Makanan Beragam, Bergizi, dan Berimbang serta peningkatan kualitas kader PKK untuk menyampaikan ilmu tentang gizi kepada masyarakat.
“Saya senang sekali ada Leka Bergizi Bugar, di mana kita bisa mengakses, ketika kita ingin bertanya seputar gizi untuk mencukupkan gizi kita sehari-hari,” ungkapnya.
“Intinya, kami dari PKK, kegiatan ini sudah berjalan bertahun-tahun, kembali lagi memang diperlukan kerja sama semua stakeholder apalagi stunting menjadi isu nasional. Kami Alhamdulillah, beberapa daerah yang terkonfirmasi stunting sudah mempunyai progres yang baik dalam penanganan stunting,” jelasnya.
Melati Erzaldi juga berpesan agar bersama-sama berusaha menghadapi Covid-19. Dalam pandemi ini, Melati Erzaldi mengimbau untuk melihat sisi terang dari wabah ini seperti memanfaatkan waktu agar lebih dekat dengan keluarga serta memperbaharui informasi untuk membina keluarga.