Selasa 07 Apr 2020 16:59 WIB

Pandemi Corona Dikhawatirkan Lahirkan Kesenjangan

Tak hanya ekonomi, dikhawatirkan pula muncul kesenjangan sosial.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI) Ferry Juliantono.
Foto: dok. Istimewa
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI) Ferry Juliantono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI) Ferry Juliantono, khawatir dampak pandemi corona di Tanah Air menimbulkan krisis ekonomi. Tak hanya itu, krisis sosial juga dicemaskan muncul.

Dampaknya, dicemaskan akan timbul kesenjangan antara rakyat dengan elite.

"Krisis juga bukan hanya memperlihatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat kita, tapi juga terdapat kesenjangan sekaligus perbedaan pikiran antara elite pemerintahan dengan pikiran dalam masyarakat tentang realita yang ada," kata Ferry di Jakarta, Selasa (7/4).

Dia khawatir, masyarakat yang sedang bergelut menghadapi corona malah dibenturkan dengan para buzzer. Belakangan, buzzer atau pemengaruh ini punya tempat tersendiri di kalangan elite.

"Biasanya kalau terjadi kesenjangan seperti itu maka pemerintah akan menggunakan kekuasaan, sementara rakyat hanya akan menggunakan jalan kekuatannnya sendiri," tegas Ferry.

Sebaliknya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menilai, saat terjadi kontraksi sosial maka sesungguhnya rakyatlah yang pasti menang. Ferry melanjutkan, contoh lain terkait perbedaan antara realitas di masyarakat dan pikiran elite berkuasa adalah tentang melanjutkan proyek Ibu kota. Kemudian perbedaan sikap mengenai pembahasan RUU cipta kerja atau Omnibuslaw. 

Sementara itu, elite lain seperti jajaran pimpinan KPK justru meminta kenaikan gaji, ditambah, masih kata dia, sikap Menteri Hukum dan Keamanan (Menkumham) terkait pembebasan narapidana kasus korupsi dan umum juga menuai perdebatan 

"Ini tentu saja berlawanan dengan pikiran rakyat yang ingin semua proyek atau agenda dari penguasa yang tidak penting tersebut ditunda. Di luar itu, rakyat menghendaki  pemotongan gaji pejabat, artinya rakyat ingin ada  pengorbanan semua pihak. Jadi, tidak cuma rakyat yang dituntut memberi pengorbanan," ujar Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement