Selasa 07 Apr 2020 16:47 WIB

IDI Investigasi Meninggalnya Belasan Dokter

Hingga Senin (6/4) tercatat ada 19 dokter yang meninggal dunia.

Seorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4). (ilustrasi)
Foto: ANTARA / M RISYAL HIDAYAT
Seorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan melakukan investigasi terkait meninggalnya sejumlah petugas medis dalam menangani pasien terpapar Covid-19 di Tanah Air. Hingga Senin (6/4) tercatat ada 19 dokter yang meninggal dunia.

 

Baca Juga

"Kami akan mencoba menginvestigasi kondisi meninggalnya para teman sejawat," kata Wakil Ketua Umum PB IDI Mohammad Adib Khumaidi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (7/4).

Investigasi tersebut akan memakan waktu karena membutuhkan data rinci terkait meninggalnya sejumlah tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19. Namun, berdasarkan data secara umum PB IDI terlebih dahulu akan mencoba mengkaji lebih lanjut sejumlah faktor di antaranya sumber daya manusia (SDM) yang berkaitan dengan usia, frekuensi pelayanan, dan penyakit penyerta tenaga medis.

"Penyakit penyerta ini cukup membuat atau memperberat kondisi penyakitnya sehingga susah sembuh dan akhirnya meninggal," kata Adib.

Selain melakukan investigasi, IDI juga akan membuat regulasi internal yang diharapkan bisa digunakan pemerintah mengenai standarisasi SDM dan alat pelindung diri. PB IDI telah menyampaikan kepada para tenaga medis yang masih melakukan praktik di poli pelayanan, Unit Gawat Darurat (UGD) dan klinik supaya mereka memakai APD standar tingkat dua.

"Standar tingkat dua itu meliputi google, masker N95 dan sarung tangan," ujarnya.

Menurut Adib, minimal berbagai peralatan standar tingkat dua itu harus digunakan oleh setiap tenaga medis dalam bekerja. Jika ada baju hazmat akan lebih baik lagi.

Kemudian tidak kalah penting ialah terkait standar fasilitas kesehatan yang digunakan oleh tenaga medis. Ke depan diharapkan ada regulasi yang membedakan fasilitas kesehatan saat bekerja.

"Artinya harus ada aturan yang dibuat untuk membedakan mana fasilitas kesehatan khusus menangani pasien Covid-19 dan bukan," ujarnya.

"Saat ini semuanya masih bercampur sehingga risiko untuk kontak antarpasien dengan pasien, masyarakat maupun pengunjung tinggi," kata dia, menambahkan.

PB IDI mengonfirmasi, hingga Senin (6/4) sore, sudah 19 dokter yang gugur karena terinfeksi virus corona baru (Covid-19). Dari 19 dokter tersebut, yang terbaru adalah dr Naek L Tobing yang dikenal sebagai ahli seksologi.

"Dr Naek L Tobing, SpKJ. meninggal dunia di RSPP setelah swab test PCR positif Covid-19," kata Humas Pengurus Besar IDI, Halik Malik, Senin sore.

Berikut nama-nama dokter yang meninggal dunia setelah terdiagnosis positif terinfeksi virus corona, menurut IDI:

  1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
  2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
  3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
  4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
  5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel)
  6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
  7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
  8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim)
  9. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU, IDI Medan)
  10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang Prabumulih)
  11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
  12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakpus)
  13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
  14. Dr. Bernadetta Tuwsnakotta Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
  15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel)
  16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel)
  17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jaksel)
  18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi)
  19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jakarta Selatan)
photo
12 dokter terpapar virus corona - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement