Senin 06 Apr 2020 05:47 WIB

Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Lembaga Zakat Saat Krisis

Di tengah pandemi covid-19, para pengelola lembaga zakat kini harap-harap cemas.

Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI
Foto:

Keuangan bagi lembaga zakat seperti nafas dalam kehidupan manusia. Hal-hal yang berkaitan dengan keuangan dampaknya bisa ke mana-mana. Dampak ini bisa berakibat pada para amil, muzaki, dan pastinya juga akan sampai pada para mustahik.

Di tengah pandemi covid-19, para pengelola lembaga zakat kini harap-harap cemas. Situasi penyebaran virus ini bukan hanya akan berdampak pada sisi kesehatan banyak orang, namun juga berimbas pada sisi ekonomi. Akan ada dampak pelambatan atau penurunan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dan hal ini akan berkorelasi dengan tingkat penghimpunan lembaga zakat.

Asumsinya, begitu terjadi penurunan ekonomi, maka akan berpengaruh pada penurunan donasi zakat, infak dan sedekah masyarakat. Apalagi data beberapa lembaga zakat yang ada di bawah keangotaan FOZ menunjukan kelas menengah awal-lah yang paling banyak menjadi muzaki lembaga-lembaga zakat.

Artinya populasi terbesar muzaki bukanlah orang yang teramat kaya. Orang-orang ini bergaji bulanan, namun sesungguhnya tak terlalu aman situasinya. Ia bergaji namun sebenarnya tak terlalu besar jumlahnya.

 

Kini, di balik penjagaan spirit lembaga-lembaga zakat untuk terus bekerja membantu pencegahan dan pengurangan dampak covid-19, sesungguhnya muncul kewaspadaan baru akan eksistensi lembaga masing dalam menghadapi situasi saat ini. Yang kita hadapi hari ini betul-betul mengandung banyak ketidakpastian, baik dari sisi sebaran, waktu terjadinya, bahkan sampai kapan situasi ini akan terjadi. Dengan situasi ini, lembaga-lembaga zakat diperlukan untuk aware dan menaikan tingkat early warning system terhadap situasi keuangan masing-masing lembaga.

Perkembangan yang ada juga memaksa para pimpinan lembaga zakat dan pemangku kepentingan urusan keuangan untuk terus meng-update perkembangan yang ada. Saat yang sama, para direktur atau manajer keuangan harus menyusun strategi yang andal dalam mengatasi masalah keuangan di lembaganya. Saat ini, dampak ekonomi makro pun sudah mulai terjadi di Indonesia, misalnya kondisi rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang menyebabkan biaya produksi meningkat dan harga kebutuhan pokok melonjak tajam, hingga beberapa pelaku usaha terpaksa menutup usahanya.

Sejumlah strategi juga harus dibuat alternatifnya, agar terus bisa dinamis mengikuti situasi yang berkembang. Para pimpinan lembaga zakat atau pengambil kebijakan harus mulai memandang risiko bukan hanya dari sisi ancaman, tetapi melihat kesempatan yang ada untuk mempertahankan program-program yang ada. Strategi manajemen keuangan saat krisis juga sebenarnya menguji kemampuan seorang direktur atau manajer keuangan agar dapat beradaptasi dengan perubahan, dan mengelola keuangan secara bijaksana.

Di bawah ini ada 5 langkah dalam mengurangi dan mengantisipasi dampak krisis keuangan akibat Covid-19:

Pertama, Identifikasi masalah

Langkah awal untuk mencegah masalah keuangan semakin parah adalah dengan mengidentifikasi masalah utama dan mencari tahu dari mana masalah ini berasal. Karena kita sudah memahami inti masalahnya, maka mencari solusi terbaik untuk memecahkan ini akan semakin mudah.

Terkait krisis akibat Covid-19, jika kita berkaca ke Cina, krisis akibat Covid-19 ini mengalami puncaknya sekitar 60-80 hari atau sekitar tiga bulan. Artinya jika di Indonesia kasus pertama terdeteksi tanggal 2 Maret, paling tidak kita harus mempersiapkan kondisi keuangan hingga bulan Mei. Selama tiga bulan ke depan, lembaga-lembaga zakat sudah harus sangat berhati-hati mengatur pengeluarannya.

 

Dalam mengidentifikasi penyebab krisis, kita juga harus mampu memprediksi tahapan krisis yang terjadi. Manajemen lembaga zakat harus mengidentifikasi hal-hal apa yang akan menjadi penyebab krisis yang akan langsung merugikan lembaganya atau merugikan tapi tidak secara langsung. Harus ada pembacaan yang baik akan faktor-faktor yang ada, baik internal maupun eksternal.

Faktor internal misalnya: kinerja amil, infrastruktur lembaga, fasilitas pengembangan lembaga dan lainnya. Adapun faktor eksternal misalnya: muzaki, mustahik, otoritas zakat (regulator), pemerintah, maupun masyarakat (publik). Identifikasi penyebab krisis ini penting karena akan mempengaruhi pendekatan penanganan krisis. Bila kita sudah tahu penyebabnya karena adanya covid-19, maka kita harus bersegera melakukan sejumlah tindakan yang diperlukan secara proporsional.

 

Kedua, Merencanakan Ulang Anggaran (Re-Budgeting)

Cara terbaik untuk menghadapi masalah keuangan adalah dengan membuat kembali rencana keuangan yang sudah dimiliki (re-budgeting). Lembaga-lembaga zakat harus bijaksana dalam menggunakan uang yang masih tersisa untuk bisa memenuhi kebutuhan operasional dalam menghadapi krisis finansial ini. Ketika kita bisa membuat kembali rencana dengan baik, kita masih akan terus survive dan punya kemampuan untuk segera me-recovery lembaga dengan cepat.

Di dalam menggerakan atau mengoperasikan lembaga zakat, tentu saja banyak sekali kegiatan-kegiatan operasional yang diselenggarakan. Rangkaian kegiatan ini tentu saja memerlukan anggaran keuangan yang memadai. Proses penganggaran atau budgeting ini tentu saja direncanakan sebelum tahun berjalan.

Dan proses perencanaan yang dilakukan tentu saja memasukan beragam kepentingan yang ada, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam perencanaan ulang ini juga tentu diperhitungkan sejumlah analisa dan isu-isu kritis yang berdampak strategis bagi lembaga.

Dalam efisiensi biaya yang dilakukan, tetap harus memperhatikan: 1. Kewajiban-kewajiban lembaga pada pihak lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kewajiban dalam jangka pendeknya misalnya; membayar gaji amil, membayar biaya operasionalnya, membayar hutang jangka pendek, membayar kewajiban-kewajiban lainnya yang membutuhkan pembayaran segera atau setelah jatuh tempo. 2. Mengukur perkiraan penghimpunan yang diperoleh dari upaya penghimpunan lembaga yang dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement