Selasa 31 Mar 2020 08:31 WIB

Umumkan 283 Warga DKI Wafat, Suara Anies Terdengar Bergetar

Anies menyebut ada 283 warga DKI Jakarta di Jakarta dimakamkan dengan protap Covid-19

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: dok. Republika
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Amri Amrullah, Andri Saubani, Antara

Gubernur DKI Anies Baswedan pada Senin (30/3) mengumumkan data yang diperolehnya dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang biasa mengurusi pemakaman warga saat pandemi corona. Suara Anies terdengar bergetar saat mengumumkan ada 283 warga DKI yang dimakamkan dengan prosedur dan ketatapan (protap) pemakaman pasien Covid-19.

Baca Juga

Awalnya, suara Anies terdengar tegas dan jelas kala membuka sesi konferensi pers dengan kalimat, "Pada kesempatan ini saya garis bawahi saja, bahwa kondisi penyebaran Covid di Jakarta ini masih amat mengkhawatirkan. Kalau kita perhatikan lonjakan angka kasus cukup besar."

Oleh karena itu, Anies pun mengimbau masyarakat untuk semakin serius dalam melaksanakan pembatasan jaga jarak untuk mencegah penularan.  Pemprov DKI, kata Anies, juga secara khusus memberikan instruksi kepada ketua RT, RW untuk melakukan identifikasi atas kelomok masyarakat yang rentan tertular Covid-19, seperti warga lanjut usia di atas 60 tahun.

Anies menekankan pentingnya warga DKI serius menerapkan social distancing, karena Anies melanjutkan, berdasarkan laporan data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, bahwa pada Maret, terjadi pemulasaran dan pemakaman dengan menggunakan protap Covid-19. Protap itu di antaranya bahwa, jenazah dibungkus dengan plastik menggunakan peti, lalu harus dimakamakan kurang dari empat jam, dan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD).

Sejak 6 Maret atau pemakamam pertama, hingga 29 Maret, menurut Anies, ada 283 warga DKI yang dimakamkan sesuai protap Covid-19. "Artinya ini adalah mungkin, mereka-mereka yang belum sempat dites, karena itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya kemudian wafat," kata Anies.

Anies meminta seluruh warga DKI untuk tidak memandang angka 283 bukan angka statistik. Suara Anies mulai terdengar bergetar ketika melanjutkan kalimat, "Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat, yang bulan lalu bisa berkegiatan mereka punya istri punya saudara dan ini harus kita cegah pertambahannya dengan secara serius melakukan pembatasan. Tinggalah di rumah disiplin untuk menjaga jarak, lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi tetangga, lindungi semua. Jangan sampai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang mengurusi ini punya angka yang lebih tinggi lagi."

Untuk diketahui, teknis pelaksanaan pemulasaran jenazah telah tertuang dalam Surat Edaran yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta No. 55 Tahun 2020. Sedangkan, teknis pelaksanaan pemakaman jenazah telah tertuang dalam Surat Edaran yang dikeluarkan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta No. 05 Tahun 2020.

Pemprov DKI Jakarta memberikan informasi layanan pemulasaran dan pemakaman Jenazah COVID-19 melalui call center 112. Masyarakat juga dapat menghubungi call center yang akan terhubung langsung dengan piket layanan pemakaman di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta melalui nomor telepon 5480137 atau 5484544.

Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta sepertinya memang masih berakselerasi. Total kasus positif Covid-19 di DKI per Senin (31/3) mencapai 720 kasus, atau yang terbanyak di seluruh Indonesia.

Per Senin kemarin, 48 orang dinyatakan telah sembuh sementara 76 lainnya terkonfirmasi meninggal dunia akibat Covid-19. Namun, menurut Anies, ada 283 orang meninggal yang dimakamkan sesuai prosedur pemakaman jenazah terinfeksi Covid-19.

Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP), tercatat 2.289 pasien di wilayah DKI Jakarta dengan rincian 498 pasien masih dipantau dan 1.791 pasien telah selesai dipantau. Sementara itu, ada 1.046 orang masuk dalam status pasien dalam pengawasan (PDP), rinciannya 708 orang dirawat dan 338 dinyatakan negatif sehingga diperbolehkan pulang.

Dari total jumlah kasus positif Covid-19, sebanyak 81 tenaga medis di DKI Jakarta terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Tenaga medis yang terinfeksi corona itu tersebar di 30 rumah sakit di Ibu Kota.

"Tenaga kesehatan positif 81 orang yang tersebar di 30 rumah sakit di Jakarta," ujar Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto dalam keterangan persnya di Balai Kota Jakarta, Senin (30/3).

Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan pada Sabtu pekan lalu yang tercatat sebanyak 61 orang atau naik 20 orang dalam dua hari terakhir. Jika melihat angka statistik, angka kesembuhan masih rendah jika dibandingkan jumlah kematian tiap harinya.

photo
Pertolongan Bila Terkena Corona - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement