Sabtu 28 Mar 2020 20:17 WIB

Pelatnas Olimpiade Tetap Jalan di Tengah Corona

Pelatnas Olimpiade 2020 tetap berjalan meski slow down.

Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. Virus corona telah mengancam kemungkinan terselenggaranya Olimpiade 2020 di Tokyo.
Foto: EPA
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang. Virus corona telah mengancam kemungkinan terselenggaranya Olimpiade 2020 di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 sudah dinyatakan ditunda dan akan dilaksanakan tahun 2021 akibat merebaknya wabah virus corona. Meskipun demikian, Indonesia tetap menggelar pelatnas Olimpiade di tengah isu corona.

''Jadi, di tengah-tengah pandemi Corona ini, pelatnas harus tetap berjalan walaupun slow down,'' kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, seperti dikutip dari situs resmi Kemenpora, Jumat (27/3). ''Dan, kita harapkan (corona) tidak terlalu berpengaruh terhadap persiapan para atlet kita.'' 

Namun demikian, kata Menpora, pelatnas sekarang ini tidak segencar sebelumnya. Kalau sebelumnya ada rencana try out ke luar negeri, tetapi program tersebut tidak bisa dijalankan karena ada pandemi corona. Kondisi tersebut tidak memungkinkan bagi Indonesia untuk mengirimkan atletnya mencari pengalaman di luar negeri.

Latihan-latihan dengan mengundang tim-tim luar negeri juga terpaksa harus ditiadakan karena adanya wabah corona. ''Sekarang ini para pelatih hanya menjaga kebugaran para atletnya supaya tidak terlalu drop,'' ujar Menteri kelahiran Gorontalo ini. 

Menpora menyadari penundaan Olimpiade Tokyo hingga 2021 membuat tugas Indonesia bertambah berat. Karena, tahun depan Indonesia juga akan disibukan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Indonesia juga akan mengikuti SEA Games 2021 di Vietnam.

''Berbarengan dengan semua itu, kita juga harus mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade Tokyo pada 2021,'' kata Zainudin. ''Tahun 2021 adalah tahun tersibuk buat olahraga Indonesia.''

Namun demikian, Menpora optimistis Indonesia mampu mengikuti semua agenda kegiatan tersebut dengan baik. Hal tersebut memunculkan konsekuensi terhadap pembengkakan anggaran yang harusnya sudah selesai tahun 2020 ini.

''Tetapi, karena (Olimpiade 2020) ditunda, maka pelatnas walaupun intensitasnya tidak terlalu tinggi lagi sebagaimana kita dekat-dekat Olimpiade Tokyo 2020 ini, tetapi kita harus melakukan pelatihan jangka panjang untuk kegiatan-kegiatan yang akan kita hadapi kedepan itu," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement