REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Hujan abu mengguyur sebagian wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, setelah terjadi erupsi Gunung Merapi di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Petugas Pengamatan Gunung Merapi Pos Babadan, Yulianto, mengatakan bahwa erupsi terjadi pukul 10.56 WIB dengan ketinggian kolom sekitar 5.000 meter di atas puncak Merapi.
Yulianto di Magelang, Jumat, menuturkan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi sekitar 7 menit.
Beberapa daerah yang melaporkan telah terjadi hujan abu antara lain Mangunsuko, Banyubiru, dan Keningar. Yulianto menyampaikan saat ini Gunung Merapi pada tingkat aktivitas level II (waspada).
Yulianto menyampaikan, potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Area dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.
Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif. Warga Magunsuko, Kecamatan Dukun, Sutar, mengatakan, tadi memang sempat terjadi hujan abu setelah terjadi erupsi. Ia mengatakan, meskipun hujan abu tidak membuat warga panik dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Kepala Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Tanto Heryanto mengatakan, hujan abu disertai pasir terjadi di Desa Dukun sekitar pukul 11.02 WIB. Tanto menyebutkan hujan abu juga terjadi di Desa Sumber, Krinjing, Keningar dan Ngargomulyo.
"Teman-teman di Krinjing, Sumber, Keningar dan Ngargomulyo melaporkan kalau hujan abu," ujarnya.