Jumat 27 Mar 2020 09:06 WIB

Kementan: Kostratani Siap Kawal Panen Raya Padi Pertama 2020

Gorontalo saat ini menjadi salah satu sentra produksi nasional padi dan jagung.

Rep: Deddy Darmawan Nasution / Red: Agus Yulianto
Sejumlah pekerja memanen padi di area persawahan Desa Hutabohu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Sejumlah pekerja memanen padi di area persawahan Desa Hutabohu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan para penyuluh yang tergabung dalam Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostrani) terus mengawal panen raya padi dan jagung yang diperkirakan akan berlangsung pada minggu keempat Maret sampai dengan April mendatang.

“Pengawalan melalui program Kostratani diharapkan dapat memberikan motivasi kepada petani pelaksana untuk menerapkan teknologi dalam budidaya tanaman pangan," kata Inang Sariati, salah satu penyuluh pertanian wilayah Gorontalo, Jumat (27/3).

Pihaknya berharap, dengan upaya peningkatan produksi yang terus dilakukan diharapkan akan berdampak pada peningkatan petani padi. Ia mengatakan, Gorontalo saat ini menjadi salah satu sentra produksi nasional untuk komoditas padi dan jagung.

Sejak akhir tahun lalu, para penyuluh telah melakukan pendampingan untuk memasifkan teknologi baru, yaitu tumpang sari tanaman (turiman) padi lahan kering dan jagung.  

Seperti misalnya yang dilakukan pada demontration plot (demplot) turiman di Desa Ilangata Barat, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, panen diperkirakan bisa mencapai 2,83 ton per hektare. Varietas yang digunakan adalah Varietas Situbagendit.

Setelah panen nanti, petani berharap, pemerintah melakukan percepatan penyaluran benih dari dana APBN provinsi maupun pusat. “Untuk musim tanam gaduh di Kabupaten Gorontalo Utara penanaman  dimulai pada minggu pertama April 2020,” ungkapnya.

Panen raya Maret – April 2020 memang menjadi salah satu fokus utama Kementan. Pengawalan dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok pangan terjamin, terutama saat Indonesia sedang menghadapi wabah virus Covid-19 dan meningkatnya kebutuhan jelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Di tengah mewabahnya Covid-19, para penyuluh Kostratani tetap menjadi ujung tombak pemerintah dalam pendampingan petani. Program yang diusung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tersebut mendorong penyuluhan berlangsung secara intensif tanpa perlu melakukan kunjungan di lapangan.

“Penyuluh Pertanian dijadwalkan tetap melakukan pembinaan, pendampingan dan pengawalan aktivitas pertanian oleh petani di lapangan meskipun adanya pembatasan kunjungan di wilayah binaan. Pembinaan ini dilakukan melalui teleconference dengan wilayah binaan sesuai jadwal yang sudah ditentukan,” kata Kepala Penyuluhan Pertanian Kementan, Leli Nuryati.

Menurut dia, melalui teknis teleconference yang terjadwal turin, pemerintah pusat dapat secara cepat mengetahui langsung kendala dan persoalan di lapangan. Dengan begitu, pemerintah bisa segera memutuskan kebijakan dan solusi permasalahan untuk petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement