REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan pemeriksaan secara cepat (rapid test) bagi para tenaga medis yang menangani wabah virus corona. Pemprov DKI telah menerima 100 ribu rapid test kit bagi 100 ribu orang untuk menjalankan pemeriksaan cepat Covid-19 di wilayah Jakarta.
"Tes cepat atau rapid test Covid-19 diprioritaskan pertama untuk seluruh tenaga medis sehingga mereka memiliki rasa tenang dan juga bila terdapat gejala awal mereka bisa cepat tertangani," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Kamis (26/3).
Anies juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis yang bertugas mengingat banyaknya korban dari tenaga medis akibat terinfeksi wabah Covid-19. "Dukungan terhadap tenaga medis ini mutlak diperlukan," tegas Anies.
Pemprov DKI Jakarta akan mengonsentrasikan terlebih dahulu rapid test untuk para tenaga medis yang selama ini telah melayani pasien-pasien di rumah sakit ataupun di Puskesmas. Dengan demikian, melalui pemeriksaan rapid test ini karena pemeriksaannya cepat maka diharapkan bisa lebih dulu mengetahui bagaimana status antibodi dari para tenaga medis tersebut.
Ketika pemeriksaan ini dilakukan, hasil yang menunjukkan negatif akan dilakukan pengujian ulang setelah waktu tertentu. Sedangkan untuk hasil yang positif juga akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab agar lebih yakin.
Selain itu rapid test juga dilaksanakan dalam rangka contact tracing ke masyarakat. Artinya, setelah mendapatkan informasi pasien, terduga Covid-19 baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) itu akan ditindaklanjuti dengan mencari riwayat kontaknya.
Dengan demikian, kontak pasien tadi yang berstatus ODP atau memiliki risiko rendah dan tinggi kepada mereka akan dilakukan rapid test. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan rapid test ini secara cermat dan selektif supaya bisa segera menemukan masyarakat yang perlu dilakukan pemantauan lebih lanjut dan juga lebih cepat untuk mendeteksinya.
Ketua II Gugus Tugas Covid-19 Prov DKI Jakarta Catur Laswanto mengungkapkan, penanganan virus corona di Jakarta menjadikan tenaga medis menjadi garda terdepan mencegah Covid-19. Di mana saat ini setidaknya sudah ada 50 orang tenaga medis di Jakarta yang tertular Covid-19.
"50 orang tenaga medis yang terpapar Covid-19 tersebut tersebar di 24 rumah sakit," kata Catur dalam konferensi pers di Balai Kota, Kamis (26/3).
Terkait dengan update data terkini Covid-19, sampai hari ini pasien yang positif Covid-19 di Jakarta mencapai 495 orang. Mereka yang dinyatakan sudah sembuh sebanyak 29 orang, dan dinyatakan meninggal 48 orang. Terkait jumlah orang dalam pemantauan sampai hari ini mencapai 1850 orang.
Adapun yang masih dipantau berjumlah 457 orang dan yang selesai dipantau berjumlah 1393 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan atau PDP berjumlah 895 orang. Pasien masih dirawat berjumlah 291 orang dan yang sudah pulang atau dinyatakan sembuh sebanyak 604 orang.