REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak menyebutkan kabar pasar tradisional Rangkasbitung tutup selama tiga hari di media sosial hoaks.
"Kami membantah kabar bohong pasar tutup selama tiga hari akibat adanya wabah virus corona atau Covid-19," kata Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Lebak Dedi Setiawan, Selasa (24/3).
Kabar bohong Pasar Rangkasbitung tutup selama tiga hari cukup meresahkan pedagang dan pengunjung. Hal itu juga menurunkan pendapatan pajak dari retribusi daerah.
Dedi mengatakan dirinya sempat dipanggil oleh pimpinan, terkait pasar Rangkasbitung tutup selama tiga hari. Namun, dirinya bingung saat dipanggil pimpinan karena tidak mengetahui kebijakan penutupan pasar tersebut.
"Ketika pimpinan memperlihatkan kabar informasi melalui tulisan media sosial itu ternyata hoaks," ujarnya.
Menurut dia, kabar berita bohong tersebut tentu sangat merugikan semua pihak hingga kondisi pasar Rangkasbitung tampak sepi sehubungan merebaknya wabah Covid-19 itu. Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, ia kini melakukan penyemprotan disinfektan di semua pertokoan, kios-kios hingga ruangan kantor pasar.
Selain itu, menyediakan hand sanitizer di sejumlah lokasi agar pengunjung dapat mencuci tangan. "Kami minta warga agar tetap tenang selama masa pencegahan penyebaran virus corona dan jangan percaya pemberitaan yang disampaikan melalui media sosial itu sebelum melihat kejelasan sumber informasinya itu," katanya.