Senin 23 Mar 2020 16:28 WIB

Satpol PP Ciduk 50 Anak Sekolah Main di Warnet

Anak yang didapati bermain warnet, berasal dari hampir seluruh sekolah.

Rep: Antara/ Red: Erik
Seorang anak bermain game daring di sebuah warnet (ilustrasi).
Foto: Antara
Seorang anak bermain game daring di sebuah warnet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Satuan Polisi Pamong Praja Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar) mendapati lebih dari 50 anak yang keluar dari rumah dan bermain di warnet saat patroli yang dilakukan pada Ahad (22/3).

Kepala Satpol-PP Kota Payakumbuh, Devitra mengatakan, patroli yang dilakukan pihaknya menyusul telah diliburkannya sekolah di Kota Payakumbuh dan telah adanya imbauan wali kota untuk tidak berada di keramaian. "Dalam satu hari (Ahad) saja telah lebih dari 50 anak sekolah yang kedapatan masih bermain di warnet," kata dia di Payakumbuh, Senin (23/3).

Anak yang didapati bermain warnet, berasal dari hampir seluruh sekolah dan tingkat sekolah yang ada di Payakumbuh, mulai sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Devitra mengatakan, lokasi yang disisir merupakan lokasi yang biasanya banyak digunakan oleh siswa sehari-hari seperti warnet, rental play station dan kafe-kafe.

"Jadi memang kita mencari tempat-tempat keramaian yang biasa digunakan. Waktunya itu tidak pasti atau fleksibel, yang jelas patroli terus kita lakukan," ujarnya.

Untuk saat ini, kata dia, anak-anak yang kedapatan masih berkeluyuran belum akan diberi sanksi dan hanya diberikan edukasi serta pemahaman agar anak tersebut tidak mengulangi hal tersebut. "Kita juga berikan edukasi dan pemahaman kepada pemilik warnet, rental play station, dan pemilik kafe," sebutnya.

Jika anak yang sudah pernah terjaring nantinya kedapatan petugas kembali, pihaknya siap membawa ke kantor, dan baru dibolehkan pulang ketika dijemput oleh orang tuanya. "Kita kan ada daftar nama dan foto mereka, apabila didapatkan lagi, tentu kita harus bicara langsung dengan orang tua mereka," ujarnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga sempat mendapati akan ada kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian, yakni lomba kicauan burung di Pasar Ibuh, Kota Payakumbuh. Namun, pihaknya berhasil menghentikan kegiatan tersebut sebelum sempat dimulai.

"Juga ada salah satu kafe yang tengah melaksanakan turnamen game online. Tapi setelah kita temui panitianya, pelaksanaan turnamen tersebut juga dihentikan," sebutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement